kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.693.000   3.000   0,18%
  • USD/IDR 16.345   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.598   -37,79   -0,57%
  • KOMPAS100 949   -14,20   -1,47%
  • LQ45 740   -10,51   -1,40%
  • ISSI 206   0,15   0,07%
  • IDX30 385   -5,43   -1,39%
  • IDXHIDIV20 462   -8,12   -1,73%
  • IDX80 108   -1,53   -1,40%
  • IDXV30 112   -0,99   -0,88%
  • IDXQ30 126   -1,85   -1,44%

Keunggulan Investasi Sukuk Tabungan ST014 Dibandingkan Deposito dan Reksadana


Senin, 10 Maret 2025 / 15:17 WIB
Keunggulan Investasi Sukuk Tabungan ST014 Dibandingkan Deposito dan Reksadana
ILUSTRASI. Calon investor perlu memperhatikan karakteristik Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, sebelum memulai investasi.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Calon investor perlu memperhatikan karakteristik Sukuk Tabungan (ST) seri ST014, sebelum memulai investasi. Produk Surat Berharga Negara (SBN) ritel ini mirip dengan investasi Deposito dan Reksadana Terproteksi.

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, Sukuk Tabungan dengan kupon floating with floor menjadi fitur unik karena imbal hasilnya bisa naik ketika suku bunga naik, tetapi tidak dapat turun di bawah imbal hasil awal.

Dengan fitur floating with floor tersebut, maka nilai kupon ST memiliki potensi naik. Demikian pula, produk sukuk tabungan unggul dari sisi risiko yang secara potensi gagal bayar tidak ada karena dijamin 100% oleh pemerintah.

Baca Juga: Penawaran ST014 dimulai, Ini Strategi Pilih-Pilih Instrumen Investasi Bagi Ritel

"Bagi investor yang mengedepankan jaminan keuntungan dan keamanan maka sukuk tabungan sangat menarik sepanjang time frame investasi-nya sesuai," ujar Wawan kepada Kontan.co.id, Senin (10/3).

Hanya saja, Wawan menjelaskan, berbeda dengan deposito dan reksadana konvensional yang dapat dijual sewaktu-waktu, produk sukuk tabungan tidak dapat diperjualbelikan (non tradable). Dengan kata lain, pembeli sukuk tabungan harus siap dananya terkunci hingga jatuh tempo.

Wawan menilai, pembanding Sukuk Tabungan lebih cocok dengan Reksadana Terproteksi yang sama-sama memiliki jatuh tempo. Persamaan lainnya dari kedua instrumen investasi ini yakni hanya bisa dibeli selama masa penawaran.

Keunggulan produk ST adalah imbal hasil yang berpeluang naik dan dijamin penuh oleh pemerintah. Di sisi lain, reksadana terproteksi bisa menawarkan imbal hasil lebih tinggi, namun dengan risiko yang tinggi pula.

Selain itu, Sukuk Tabungan adalah instrumen investasi syariah yang bebas riba dan sangat cocok untuk investor muslim. Sedangkan, reksadana terproteksi versi syariah lebih terbatas. 

"Pun demikian non muslim juga dapat menikmati imbal hasil yang bersaing," imbuh Wawan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memandang, ST014 merupakan pilihan investasi jangka pendek menengah paling menarik saat ini. ST014 lebih baik daripada instrumen sejenis seperti deposito, ataupun investasi jangka pendek lain seperti Reksadana.

Ramdhan memaparkan, jika SBN Ritel dibandingkan dengan deposito Bank Pemerintah, maka produk surat utang negara ini lebih menguntungkan. Dari sisi imbal hasil, SBN Ritel menawarkan imbal hasil atau disebut kupon di atas 6%, daripada bunga deposito yang saat ini di bawah 5%.

Baca Juga: Kupon Besar 6,6% & Bebas Riba, Simak Cara Investasi Sukuk Tabungan ST014

Sebagai contoh, ST014 sebagai salah satu produk SBN Ritel menawarkan imbal hasil sebesar 6,5% per tahun untuk ST014 tenor 2 tahun dan 6,6% per tahun untuk ST014 tenor 4 tahun. Ini lebih tinggi daripada bunga deposito yang dijamin LPS sebesar 4,25% p.a.

Pajak untuk SBN Ritel khususnya Sukuk Tabungan seri ST014 juga menarik karena lebih rendah daripada deposito. Perlakuan pajak untuk ST014 sebesar 10%, dibandingkan 20% pajak untuk deposito.

Jika dibandingkan produk reksadana, Ramdhan menilai, imbal hasil reksadana cenderung fluktuatif yang sangat dipengaruhi oleh underlying asset (aset dasar), baik saham, obligasi ataupun pasar uang. Di samping itu, strategi dari Manajer Investasi (MI) sangat menentukan performa reksadana.

"Kinerja reksadana sangat dinamis tergantung pengelolaan MI dalam mendapatkan return. Saham pun dalam dua bulan terakhir turun. Fixed income (surat utang) juga fluktuatif," imbuh Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (10/3).

Ramdhan berujar, ST014 tetap menjadi instrumen investasi terdepan di tengah fluktuasi pasar. Hal itu karena produk SBN Ritel ini dijamin negara, sedangkan reksadana sangat bergantung pada racikan portofolio MI.

Investor juga bisa lebih aman karena sifat kupon ST014 yakni mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Ini artinya imbal hasil ST014 tidak akan turun saat suku bunga Bank Indonesia (BI) dipangkas, namun imbal hasil bisa naik jika suku bunga BI dikerek.

Kendati tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, ST memiliki fasilitas early redemption atau pencairan lebih awal. Kalau butuh dana mendadak, investor bisa mencairkan lebih awal sebanyak 50% saldo pembelian asalkan telah melewati setengah dari periode investasi.

"Investor melihat ST014 ini sebagai instrumen investasi yang lebih terukur secara resiko maupun imbal hasilnya," sebut Ramdhan.

Menurut Ramdhan, ST014 kemungkinan bisa tembus target penjualan sebesar Rp 15 triliun. Dengan berbagai faktor diantaranya kupon tinggi dan aman, ST014 merupakan instrumen investasi pendek-menengah paling menguntungkan di tengah fluktuasi yang salah satunya disebabkan kebijakan Donald Trump.

Sebagai informasi, ST014 mulai ditawarkan sejak 7 Maret 2025 – 16 April 2025. Pemerintah menetapkan kuota awal penjualan sebesar Rp 15 triliun, masing-masing Rp 11 triliun pada ST014T2 dan Rp 4 triliun pada ST014T4.

Berdasarkan data salah satu Mitra Distribusi yakni Bibit, per Senin (10/3) pukul 15.00 WIB, penjualan ST014 mencatat penjualan sekitar Rp 1,42 triliun. Sementara itu, ST014-T2 terjual sekitar Rp 697 miliar, ST014-T4 terjual sekitar Rp 370 miliar.

Selanjutnya: Pendapatan CIMB Niaga Auto Finance Tumbuh 13,3% pada 2024, Capai Rp 1,88 Triliun

Menarik Dibaca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan 2025 Kota Surabaya dan Sekitarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×