Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2023 ini, jargon sell in May tampaknya tidak berlaku. Alih-alih membeli di awal tahun dan jualan di Mei, pelaku pasar tampaknya getol berjualan di Maret.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak performa buruk pada momen di mana lazimnya bursa saham melesat.
Pada Desember 2022 lalu, saat harusnya terjadi window dressing, IHSG merosot 3,26%.
IHSG kembali turun 0,16% di Januari lalu, bulan di mana biasa terjadi January effect.
Baca Juga: IHSG Masih Terus Mengalami Tekanan, Ini Penjelasan Analis
Indeks saham naik tipis 0,06% di Februari. Di Maret berjalan ini, IHSG turun 1,12% lagi.
Biang keladi penurunan indeks saham ini masih kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve.
Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menyebut, pelaku pasar wait and see, mencermati efek kenaikan suku bunga The Fed dan kebijakan moneter bank sentral ini.
Tekanan pada pasar saham dalam negeri masih bisa berlanjut.
Apalagi, dalam pidato di depan Senat AS, Chairman The Fed Jerome Powell menyatakan ada kemungkinan suku bunga naik lebih tinggi dibanding prediksi.
Akibat ketidakpastian arah suku bunga The Fed, pelaku pasar mengurangi posisi di sejumlah saham berkapitalisasi besar yang menekan IHSG.
Saham BYAN, ADRO, BBRI dan BBCA menjadi saham laggard di pasar saham.
Baca Juga: BBCA dan ASII Terbesar, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing, Selasa (7/3)
Menurut pengamat pasar modal William Hartanto, terjadi profit taking di saham-saham tersebut.
Apalagi, harga saham-saham tersebut sempat naik tinggi hingga awal tahun ini.
Ia menilai, kendati harga sejumlah saham sudah turun cukup dalam, sebaiknya investor pasang posisi wait and see.
Bila ingin masuk, investor bisa buy on weakness.
Baca Juga: Intip Saham-Saham yang Banyak Diborong Asing Saat IHSG Merosot Kemarin
Alasannya, penurunan harga saham masih bisa berlanjut seiring meningkatnya ketidakpastian di pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News