kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Saran Perencana Keuangan dalam Mengelola Keuangan


Rabu, 26 Juni 2024 / 22:05 WIB
Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Saran Perencana Keuangan dalam Mengelola Keuangan
ILUSTRASI. Perencana Keuangan memberikan strategi investasi untuk mengelola keuangan di paruh kedua 2024


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan memangkas suku bunga satu kali di semester II 2024. Dus, pergerakan instrumen investasi di Indonesia diperkirakan akan semakin baik pada semester II nanti.

Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, jika pemangkasan suku bunga the Fed terjadi maka implikasinya rupiah akan menguat dan kemungkinan suku bunga bank juga akan turun.

"Bila ini konsisten terjadi, maka saham adalah salah satu produk yang menjanjikan untuk jangka panjang," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (26/6).

Namun jika ekspektasi tersebut gagal terjadi, ia menilai investor dapat melirik instrumen yang lebih stabil seperti deposito, obligasi atau emas. 

Baca Juga: Pilah Pilih Instrumen Investasi untuk Semester Kedua

Di tengah tingginya ketidakpastian yang terjadi, Eko menilai prospek investasi selalu baik. Namun, ia menyarankan investor memiliki 'time horizon' untuk jangka panjang atau lebih dari lima tahun.

Karenanya, berdasarkan tipe risiko, Eko menyarankan investor dengan tipe konservatif bisa mengalokasikan mayoritas dananya atau 50% di instrumen berisiko rendah, seperti reksadana pasar uang. Sementara sisanya dialokasikan sesuai kebutuhan.

Lalu tipe moderat, bisa mengalokasikan 50% dananya ke obligasi dan reksadana pendapatan tetap. Sementara tipe agresif bisa menaruh 50% dari dananya di saham ataupun reksadana saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×