kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Ketegangan Dagang AS-China Tekan Harga Bitcoin, Investor Diminta Tetap Waspada


Minggu, 12 Oktober 2025 / 15:12 WIB
Ketegangan Dagang AS-China Tekan Harga Bitcoin, Investor Diminta Tetap Waspada
ILUSTRASI. Mata uang virtual Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin diletakkan di tumpukan emas batangan palsu di Clermont-Ferrand Prancis pada 25 Maret 2025. Harga bitcoin (BTC) tertekan setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan besar-besaran tarif terhadap produk asal China.


Reporter: kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga bitcoin (BTC) kembali tertekan setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana kenaikan besar-besaran tarif terhadap produk asal China.

Langkah ini memicu kepanikan di pasar global dan menyeret turun harga berbagai aset, mulai dari saham hingga kripto.

Nilai bitcoin sempat anjlok ke level 105.000 dollar AS, sebelum kembali naik tipis ke kisaran US$ 111.000. Penurunan ini terjadi seiring pernyataan Trump yang berencana menaikkan tarif impor dari China menjadi 100% dan membatasi ekspor perangkat lunak penting.

Sebagai respons, China akan mengenakan biaya baru untuk kapal asal AS mulai 14 Oktober 2025. Langkah balasan ini berpotensi mengganggu rantai pasok global dan menambah tekanan di pasar keuangan dunia.

Baca Juga: Harga Emas Melemah Selasa (10/6), Pasar Pantau Ketat Negosiasi Dagang AS-China

Wakil Presiden Indodax, Antony Kusuma, menilai pelemahan harga bitcoin mencerminkan reaksi pasar terhadap meningkatnya ketegangan geopolitik dan risiko global.

“Bitcoin memang sering disebut sebagai aset lindung nilai, tetapi dalam situasi ekstrem, ia justru bergerak seperti aset berisiko tinggi. Gejolak pasar, likuiditas yang menipis, dan aksi jual beruntun pada posisi leverage memicu penurunan cepat, sebelum kemudian diikuti pembelian algoritmik,” jelas Antony, Minggu (12/10/2025).

Antony menekankan, koreksi ini tidak berarti fundamental bitcoin melemah. Menurutnya, penurunan harga hanyalah respons jangka pendek terhadap situasi makro, bukan sinyal perubahan arah jangka panjang.

Baca Juga: Negosiasi Tarif AS-China di Jenewa Berlanjut Minggu (11/5) Ini, Belum Ada Terobosan

“Investor yang mampu menjaga perspektif jangka panjang justru bisa memanfaatkan momen volatilitas ini untuk membangun posisi strategis,” ujarnya.

Ke depan, Antony memperkirakan harga bitcoin akan berkonsolidasi di kisaran US$ 112.000 sampai US$ 118.000 jika ketegangan AS-China mereda. Namun, bila perang dagang terus berlanjut, harga bisa berfluktuasi di rentang US$ 105.000 sampai US$ 120.000.

“Penurunan di bawah US$ 105.000 justru bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang,” tambahnya.

Ia juga menilai, kondisi pasar yang bergejolak seharusnya menjadi pengingat bagi investor untuk memperkuat disiplin dan strategi portofolio.

Baca Juga: Harga Emas Turun 2%, Dipicu Penguatan Dolar dan Meredanya Perang Dagang AS-China

“Pasar yang sehat bukan hanya yang terus naik, tapi yang mampu bertahan dalam gejolak. Investor yang memahami mekanisme likuidasi dan perilaku pasar global akan menemukan peluang di tengah kepanikan,” tutur Antony.

Meski volatilitas tinggi, pasar kripto global dinilai tetap tangguh. Di Indonesia, industri perdagangan aset digital juga semakin matang, dengan pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membantu menjaga stabilitas di tengah ketidakpastian global.

Antony menutup dengan pesan penting bagi pelaku industri kripto tanah air.

Baca Juga: Kesepakatan Dagang AS-China Dinilai Positif, Dorong Stabilitas Rupiah dan Ekspor RI

“Fenomena ini menjadi pengingat penting bagi industri untuk terus memperkuat edukasi dan perlindungan konsumen. Di Indodax, kami fokus pada transparansi dan keamanan agar investor memiliki pemahaman seimbang antara risiko dan peluang,” katanya.

Sumber: https://money.kompas.com/read/2025/10/12/074600326/harga-bitcoin-terdampak-tarif-baru-as-ke-china-investor-harus-bagaimana-?page=all#page2.

Selanjutnya: Jumlah Transaksi Bale by BTN Capai 5,7 Juta Hingga September 2025

Menarik Dibaca: Simak yuk 7 Strategi Kelola Keuangan Cerdas Saat Dana Anda Terbatas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×