kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerugian Perdana Bangun Pusaka (KONI) menyusut pada kuartal I-2018


Selasa, 26 Juni 2018 / 11:40 WIB
Kerugian Perdana Bangun Pusaka (KONI) menyusut pada kuartal I-2018
ILUSTRASI. Produk yang didistribusikan PT Perdana Bangun Pusaka Tbk


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Bangun Pusaka Tbk mencatatkan kinerja yang signifikan. Di kuartal I-2018, emiten berkode saham KONI di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut menggapai penjualan bersih Rp 32,02 miliar. Angka ini tumbuh 50,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2017, yakni Rp 21,26 miliar.

Di tiga bulan pertama tahun ini, laba kotor KONI mencapai sebesar Rp 8,49 miliar. Naik 78,5% dibanding tahun lalu sebesar Rp 4,75 miliar. "Namun laba bersih hingga Maret 2018 minus Rp 510 juta," kata Rudy Lauw, Direktur Pemasaran Perdana Bangun Pusaka, Senin (25/6).

Menurutnya, rugi bersih tersebut menyusut cukup dalam dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun lalu. Pasalnya, kuartal I-2017, rugi bersih KONI mencapai Rp 1,86 miliar.

Guna mempertahankan tren positif, tahun ini KONI akan terus melakukan efisiensi beban biaya. Selain itu, perusahaan ini juga akan melakukan inovasi produk baru agar kinerja keuangan semakin membaik.

Sejumlah strategi penjualan yang dilakukan tahun ini antara lain, menyediakan aneka jenis ukuran color paper dari 4R hingga 50R. "Kami juga ingin meluncurkan produk baru jenis inkjet rol 230 gram untuk ukuran 6R dan 8R dan juga merambah harddisk penyimpanan," terang Rudy.

Perkembangan teknologi digital, seperti smartphone dengan kamera canggih masih mempengaruhi permintaan kertas foto KONI.

Namun hingga akhir tahun 2018, Rudy mengaku tetap optimistis, kinerja bisnis KONI masih membaik. KONI menargetkan, baik dari sisi peningkatan penjualan maupun pendapatan dapat tumbuh di atas 5% dibandingkan tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×