Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkatkan likuditas perdagangan saham. Salah satu diantaranya yang sedang digenjot yakni saham syariah. Untuk meningkatkan transaksi perdagangan tersebut, BEI bekerja sama dengan Bursa Malaysia.
Nicky Hogan Direktur Pengembangan BEI menyatakan saham syariah yang ada di BEI nantinya bisa ditransaksikan di Bursa Malaysia. Dia menyatakan, proses tersebut saat ini sedang dalam tahap finalisasi dan belum berjalan. "Agreement-nya sudah tahun lalu di tingkat MoU, tapi teknisnya dan mekanisme belum," terang Nicky Hogan di BEI, Jakarta, Kamis (13/7).
Dia menyatakan, memilih negara Malaysia bukan tanpa alasan. Sebab, negara tersebut termasuk yang memiliki saham syariah terbesar di dunia. Termasuk Indoenesia yang saat ini juga memiliki lebih dari 300-an saham syariah.
Kerja sama kedua bursa diharapkan bisa meningkatkan transaksi khususnya saham syariah. "Targetnya ini bisa berjalan tahun ini," ujar Nicky. Tapi dia tidak merinci kapan waktu tepat launching program ini.
Efek dari kebijakan nantinya akan membuka akses yang lebih besar kepada kedua pihak. Baik investor Indonesia yang bisa membeli saham syariah Malaysia. Begitu sebaliknya investor Malaysia yang bisa membeli saham syariah Indonesia. "Teknisnya seperti sistem trading syariah kita yang ada di anggota bursa," kata dia.
Nantinya akan ada aturan bersama yang disepakti oleh kedua pihak, untuk mengatur kerja sama tersebut. Nicky bilang saat ini sedang dalam tahap penggodokan. Termasuk aturan yang mengikat mengenai sekuritas yang akan mengatur transaksi tersebut. "Tahun ini, bisa transaksi dan ada realisasinya," pungkas Nicky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News