kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keringanan bea masuk jadi angin segar bagi Indofarma (INAF)


Kamis, 02 April 2020 / 19:31 WIB
Keringanan bea masuk jadi angin segar bagi Indofarma (INAF)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam upaya untuk memulihkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Keuangan memberikan berbagai stimulus. Salah satunya membebaskan bea masuk untuk impor sejumlah komoditas yang dibutuhkan untuk penanganan Covid-19.

Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Perppu tersebut tentu menjadi angin segar bagi emiten farmasi, salah satunya PT Indofarma Tbk (INAF).

Baca Juga: Emiten farmasi dinilai meraup untung di tengah wabah covid-19, ini rekomendasi analis

Direktur Keuangan Indofarma Herry Triyatno mengatakan, INAF mendapat dampak positif dari adanya Perppu ini. Pasalnya, Indofarma masih memasok sebagian besar bahan baku dari luar negeri.

“Saat ini porsi bahan baku farmasi 90% impor (langsung dan beli dari agen di Jakarta) karena ketidaktersediaan produk kimia dasar domestik. Kemudian Natural Extra (Natex) dari sumber domestik dan alat kesehatan (Alkes) ada porsi impor,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Kamis (2/4).

Sayangnya, ia belum dapat menghitung berkah dari adanya Perppu itu karena kebutuhan untuk Covid-19 bergerak dinamis. Di lain sisi, ketersediaan barang di luar negeri sangatlah terbatas lantaran banyaknya permintaan.

“Aturan negara setempat bahkan beberapa masih lockdown, sehingga belum dapat melayani transaksi kami,” imbuhnya.

Ia juga masih mempelajari lebih lanjut terkait barang atau produk apa saja yang mendapat keringanan bea masuk. 

Baca Juga: Indofarma buka peluang menjadi produsen OEM alat kesehatan

Yang jelas, INAF memang sudah melakukan order untuk kebutuhan bahan baku namun ada yang masih terkendala lantaran aturan beberapa negara yang memberlakukan lockdown.

INAF juga berkomitmen untuk melayani kebutuhan masyarakat untuk khususnya alat kesehatan dan obat-obatan untuk Covid-19. Sebelumnya ia memprediksi penjualan pada kuartal tahun ini akan tumbuh 15% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Yang mana pertumbuhan awal akan didominasi oleh segmen alkes dan obat-obatan juga diprediksi bakal tumbuh lebih baik dari periode tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×