kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.221   8,00   0,05%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Keputusan OPEC menyulut saham energi


Jumat, 02 Desember 2016 / 07:50 WIB
 Keputusan OPEC menyulut saham energi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Keputusan organisasi negara-negara eksportir minyak atau OPEC yang memangkas produksi minyak berpeluang mendorong kenaikan harga komoditas energi tersebut. Para analis menilai, hal ini bakal menjadi angin segar bagi sejumlah emiten berbasis energi.

Christian Saortua, Analis Minna Padi Investama, mengatakan, secara konsensus, harga minyak bisa naik ke level US$ 55 per barel hingga US$ 62 per barel pada tahun depan.

"Dengan mengurangi suplai, harga minyak bisa lebih stabil dan merangkak naik," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (1/12).

Permintaan minyak juga diprediksi bakal mulai naik meski terlihat belum signifikan. "Untuk sementara kenaikannya belum akan signifikan, tetapi level itu cukup nyaman untuk produsen minyak," imbuh Christian.

Namun, Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, potensi kenaikan harga minyak masih bergantung dengan seberapa disiplin anggota OPEC melaksanakan kesepakatan tersebut.

"Kami masih harus melihat lagi sejauh mana komitmen ini akan dijalankan," ujar dia.

Yang jelas, kabar dari OPEC mulai melambungkan saham produsen minyak ataupun saham-saham yang bergerak di bisnis infrastruktur dan jasa pengelolaan minyak.

Misalnya saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang naik 7,54% ke level Rp 1.355 per saham. Lalu, saham PT Elnusa Tbk (ELSA) juga naik 9,91% ke level Rp 466 per saham.

Keduanya menduduki jajaran top gainers pada perdagangan kemarin. Meski harga saham-saham energi mulai melambung, Edwin mengingatkan, masih ada risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) yang akan mempengaruhi kinerja emiten-emiten tersebut.

Christian menambahkan, saham-saham komoditas batubara juga akan terdorong naik oleh sentimen tersebut. Harga batubara diperkirakan bisa terus mengekor potensi naiknya harga minyak. Sehingga, ia merekomendasikan investor mencermati saham-saham minyak dan batubara.

Ia bilang, selain MEDC dan ELSA, saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) juga akan mendapat angin segar. Maka, Christian memberi rekomendasi beli untuk ketiga saham tersebut.

Tetapi, Edwin lebih menjagokan saham-saham batubara dengan likuiditas yang tinggi seperti saham PTBA, ADRO, ITMG dan HRUM. Narita

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×