kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepercayaan investor kembali, IHSG diproyeksikan menuju level 7.000 di 2021


Selasa, 15 Desember 2020 / 15:17 WIB
Kepercayaan investor kembali, IHSG diproyeksikan menuju level 7.000 di 2021
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berlanjut menguat ke level 7.000 pada akhir 2021.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepercayaan pelaku pasar di bursa saham kembali muncul dan memungkinkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lanjut menguat ke arah 7.000 hingga akhir 2021. Fintech TanamDuit melihat saat ini tidak ada alasan pelaku pasar untuk khawatir atau takut pada pergerakan pasar saham.

Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin mengatakan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG masih seputar pandemi corona saja. Sementara itu, berita negatif seperti terus meningkatnya jumlah kasus Covid-19 kini tertutupi berita positif mengenai distribusi vaksin Covid-19.

"Kurva kasus corona di berbagai negara masih naik, tetapi tidak membuat IHSG terkoreksi dalam, karena kepercayaan pelaku pasar sudah kembali dengan kinerja pengadaan vaksin," kata Ferry, Senin (14/12).

Ferry pun memproyeksikan penguatan IHSG saat ini berpotensi lanjut mengarah ke level 7.000 hingga akhir 2021. Sentimen positif lain yang mendukung datang dari tren suku bunga rendah dan penggelontoran stimulus berbagai bank sentral.

Baca Juga: Investor ritel bangkit, BEI catat 10 rekor pengembangan pasar modal tahun ini

Fundamental dalam negeri juga turut menyokong prospek cerah IHSG. Ferry memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi tahun depan capai 5,8%. Jika terjadi, maka perekonomian Indonesia justru akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan, Ferry memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa capai 6% seiring dukungan dari omnibus law yang menyokong foreign direct investment.  

Di saat pengembalian return investasi di negara maju rendah, Ferry memprediksi, capital inflow akan mengalir ke emerging market, termasuk Indonesia. Dampaknya rupiah berpotensi menguat ke Rp 13.500 per dollar AS. "Jadi investor saham saat ini tidak punya alasan untuk takut," kata Fery.

Bahkan Ferry memperkirakan, pergerakan IHSG hingga akhir tahun juga tidak akan jauh dari sekitar level 6.000. Sementara, profit taking baru berpotensi terjadi jika pendistribusian vaksin mengalami keterlambatan yang panjang.

Sebelumnya, TanamDuit sudah memproyeksikan IHSG tahun 2020 akan menyentuh level 6.000 setelah IHSG sempat anjlok ke level 3.900 lalu naik ke 4.400 pada April 2020 lalu.

Selanjutnya: Harga minyak tergelincir penguncian yang ketat di Eropa dan proyeksi lemah dari OPEC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×