kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kepemilikan Benny Tjokro pada Sinergi Megah (NUSA) turun 54,1% dua pekan


Kamis, 14 Maret 2019 / 15:45 WIB
Kepemilikan Benny Tjokro pada Sinergi Megah (NUSA) turun 54,1% dua pekan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham terbesar PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), Benny Tjokrosaputro, kembali menjual sahamnya. Berdasarkan laporan kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/3), kepemilikan Benny hanya tinggal 29,83% per 12 Maret 2019.

Padahal, pada akhir Februari, konglomerat yang juga menggenggam saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) dan PT Hanson International Tbk (MYRX) ini masih memiliki 83,93%. Dalam tempo kurang dari dua pekan, Benny menjual total 4,61 miliar saham NUSA atau setara dengan 50,41% total saham perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata ini.

Pada akhir Februari lalu, hanya Benny yang tercatat sebagai pemegang lebih dari 5% saham NUSA. Cynthia Monica, Sekretaris Perusahaan Sinergi Megah Internusa dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia menyebut, ada tiga pemegang saham lebih dari 5% saham NUSA, yakni Kahar Anwar dengan kepemilikan 6,04%, Agung Tobing dengan kepemilikan 5,71%, dan Reksa Dana Asia Raya Saham Berkembang 6,24%.

Sekadar informasi, persentase kepemilikan saham Benny di dua perusahaan terbuka lainnya pun hanya satu digit. Berdasarkan data RTI, Benny Tjokro tercatat memiliki 9,24% saham RIMO dan 8,16% saham MYRX per akhir Januari lalu.

Sementara saham publik RIMO mencapai 79,40% dan saham publik MYRX mencapai 91,84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×