kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Kepemilikan Benny Tjokro pada Sinergi Megah (NUSA) turun 54,1% dua pekan


Kamis, 14 Maret 2019 / 15:45 WIB
Kepemilikan Benny Tjokro pada Sinergi Megah (NUSA) turun 54,1% dua pekan


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham terbesar PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), Benny Tjokrosaputro, kembali menjual sahamnya. Berdasarkan laporan kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia pada Kamis (14/3), kepemilikan Benny hanya tinggal 29,83% per 12 Maret 2019.

Padahal, pada akhir Februari, konglomerat yang juga menggenggam saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) dan PT Hanson International Tbk (MYRX) ini masih memiliki 83,93%. Dalam tempo kurang dari dua pekan, Benny menjual total 4,61 miliar saham NUSA atau setara dengan 50,41% total saham perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata ini.

Pada akhir Februari lalu, hanya Benny yang tercatat sebagai pemegang lebih dari 5% saham NUSA. Cynthia Monica, Sekretaris Perusahaan Sinergi Megah Internusa dalam laporan ke Bursa Efek Indonesia menyebut, ada tiga pemegang saham lebih dari 5% saham NUSA, yakni Kahar Anwar dengan kepemilikan 6,04%, Agung Tobing dengan kepemilikan 5,71%, dan Reksa Dana Asia Raya Saham Berkembang 6,24%.

Sekadar informasi, persentase kepemilikan saham Benny di dua perusahaan terbuka lainnya pun hanya satu digit. Berdasarkan data RTI, Benny Tjokro tercatat memiliki 9,24% saham RIMO dan 8,16% saham MYRX per akhir Januari lalu.

Sementara saham publik RIMO mencapai 79,40% dan saham publik MYRX mencapai 91,84%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×