Reporter: Pulina Nityakanti, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan papan yang tinggi mendorong pemerintah menggenjot program 3 juta rumah. Sehingga memacu PT Kentanix Supra Internasional Tbk (KSIX) untuk terus mengembangkan usahanya.
Alhasil, PT Kentanix Supra Internasional resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna melanjutkan ekspansinya. Perusahaan yang sudah beroperasi selama empat dekade ini melantai di BEI pada 8 Januari lalu, menggunakan kode saham KSIX.
Adapun perusahaan properti ini berdiri pada 29 Oktober 1980. Selama beroperasi, Kentanix telah menghadirkan sebanyak 40.000 hunian, baik subsidi maupun segmen menengah ke atas.
Direktur Utama KSIX Ferdinand Aryanto mengatakan saat ini proyek Kentanix tersebar di empat area, yakni Bogor, Cileungsi, Cilegon, dan Bekasi. Nah, pasca IPO KSIX masih akan fokus pada proyek existing dan pengembangan dari lahan yang masih dibebaskan.
"Target kami pengembangan 30 hektare (ha) lahan sampai 2026," kata Ferdinand beberapa waktu lalu.
Baca Juga: BEI Pantau UMA Saham Kentanix Supra International (KSIX), Ini Sebabnya
Hal itu tergambar dari rencana penggunaan dana IPO. Pertama, sekitar 61,55% akan digunakan Kentanix sebagai modal kerja untuk pembangunan infrastruktur dan rumah. KSIX akan melakukan pengembangan di proyek yang sudah ada sebelumnya, yaitu Grand Nusa Indah dan Adhigana - Grand Nusa Indah (GNI), serta pembangunan infrastruktur di proyek baru Adhigana.
Kedua, sekitar 28,84% akan digunakan sebagai setoran modal kepada PT Semangat Panca Bersaudara dalam rangka modal kerja untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan rumah di Vila Bogor Indah 6. Ketiga, sisa dana penawaran umum perdana saham ini bakal dipakai oleh Kentanix untuk biaya operasional dalam menjalankan kegiatan usahanya di sektor properti.
Termasuk, namun tidak terbatas, pada biaya marketing dan biaya proyek yang terdiri dari biaya keperluan kantor di lokasi proyek. Sebagai pengingat, KSIX mengantongi dana IPO sebesar Rp 144,94 miliar.
Adapun saat ini, KSIX memiliki tabungan lahan atau landbank sekitar 200 ha yang tersebar di empat areanya.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi 3 Pendatang Baru Bursa yang Baru IPO Berikut
Seluruh aset KSIX sebagian besar berbentuk hunian tapak. Portofolio proyek-proyek perumahan milik KSIX meliputi Grand Nusa Indah, Vila Bogor Indah, Taman Krakatau, PNI Situsari, dan Griya Permata Asri. Aset hunian KSIX menyasar kelas masyarakat menengah dengan kisaran harga sekitar Rp 300 juta- p 1,5 miliar.
Selain rumah tapak, KSIX juga memiliki proyek-proyek taman bermain, meliputi Funpark Bekasi Timur Regensi dan Funpark Vila Bogor Indah. Lalu, ada pula proyek kolaborasi, yakni Telaga Kahuripan dan Gading Icon Apartment.
Dengan berbagai proyek berjalan, Kentanix menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp 300 miliar di 2025. Capaian itu meningkat dari hasil di 2024 sekitar Rp 230 miliar.
"Sehingga kami harapkan pendapatan dan laba bersih di 2025 tumbuh 10%," kata Ferdinand.
Baca Juga: Pasca IPO, Kentanix Supra (KSIX) Targetkan Marketing Sales Rp 300 Miliar di 2025
Bergerak di bidang properti, saat ini KSIX dipegang oleh anak-anak dan cucu perusahaan milik sanak famili mendiang Boenjamin Setiawan, pendiri PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) PT Badra Arta (69,22%), PT Panca Muara Jaya (13,86%), PT Batu Kencana Indah (12,55%), dan PT Kalindo Land (4,37%).
Di balik keempat perusahaan ini terdapat nama Franciscus Bing Aryanto, Gerda Veronica, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, Poppy Hadiman S, dan Theresia Harsini selaku pihak pengendali dan ultimate beneficiary owner KSIX.
Keenam nama ini juga dapat ditemukan dalam laporan tahunan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Mereka, yaitu Franciscus Bing Aryanto, Gerda Veronica, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, Poppy Hadiman S, dan Theresia Harsini, terdaftar sebagai penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham di MIKA.
Selanjutnya: Ini 3 Altcoin yang Trending dalam 24 Jam Terakhir
Menarik Dibaca: OYO Catat Jakarta Jadi Destinasi Liburan Terpopuler Selama Perayaan Tahun Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News