Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mencatatkan pertumbuhan pendapatan dari dari operasi yang dilanjutkan mencapai 34,60% year on year (yoy) menjadi US$ 1,21 miliar dari tahun sebelumnya sebesar US$ 905,11 juta.
Kendati pendapatan meningkat, nyatanya MEDC harus merugi hingga US$ 51,30 juta. Kondisi ini berbanding terbalik dari dengan tahun sebelumnya yang masih mencetak laba bersih hingga US$ 127,09 juta.
Melihat kondisi ini, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas, Chris Apriliony mengatakan, MEDC merugi karena beban operasional yang membesar, yakni beban pada operasional lapangan dan penjualan tenaga listrik. Tapi secara pendapatan MEDC justru terlihat cukup baik.
“Melihat hasil dari laporan keuangannya seharusnya MEDC tahun ini dapat mencetak laba lebih besar terlebih jika akuisisi Ophir Energy berjalan mulus,” ujar Chris kepada Kontan.co.id, Senin (8/4).
Menurutnya, pada beban operasional terlihat membesar karena di operasional tenaga listrik MEDC menghabiskan dana cukup besar untuk membuat konstruksi guna mendukung bisnis kelistrikannya.
“Harusnya secara jangka panjang masih menarik (MEDC). Tetapi secara jangka pendek mungkin akan tertekan dahulu, namun dapat bertahan karena harga minyak dunia mulai kembali menguat karena kekurangan pasokan minyak dunia. Rekomendasi MEDC buy di area Rp 750-Rp 830 dengan target Rp 1.000-Rp 1200 per saham,” ujar Chris.
Hari ini, harga saham MEDC turun 2,33% ke level Rp 840 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News