Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Laba per saham atau Earning per Share (EPS) PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) terkikis 17,58% dari Rp 91 menjadi Rp 75. Padahal, labanya mampu mekar 16,8% dari Rp 631,66 miliar menjadi Rp 737,82 miliar.
Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada menjelaskan bahwa perubahan laba per saham dipengaruhi oleh jumlah saham beredar di publik. Apabila laba per saham SSMS turun ketika labanya meningkat, itu berarti jumlah saham publiknya mengalami kenaikan.
"Kemungkinan ada lembar saham yang belum tercatatkan," sebut Reza, (24/3).
Meski labanya menanjak, namun laba per saham SSMS kerap menurun sepanjang tahun lalu. Pada kuartal pertama, laba per sahamnya tergerus dari Rp 29 menjadi Rp 20. Begitu juga di kuartal kedua 2014 dimana laba per sahamnya turun dari Rp 41 ke posisi Rp 40. Kemudian di kuartal ketiga 2014, laba per sahamnya pun masih terkikis dari Rp 52 menjadi Rp 49.
Adapun, SSMS tak tampak melakukan laporan registrasi efek per bulannya di keterbukaan informasi laman Bursa Efek Indonesia (BEI). Sejak awal terdaftar sebagai emiten di akhir 2013, SSMS tak pernah mengirimkan porsi kepemilikan pemegang sahamnya.
Reza melihat, sebenarnya kinerja keuangan SSMS cukup moncer karena mampu meningkatkan volume produksi dan harga jual kelapa sawitnya. Ia memperkirakan secara moderat, pendapatan dan laba SSMS akan tumbuh sekitar 14% sampai 15% tahun ini.
Saham SSMS tutup di harga Rp 2.010 atau menghijau 0,75% dibanding hari sebelumnya. Reza merekomendasikan beli dengan target harga Rp 2.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News