kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan produksi tekan harga batubara


Senin, 15 Mei 2017 / 09:00 WIB
Kenaikan produksi tekan harga batubara


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harga batubara terkoreksi selama lima pekan beruntun. Jumat (12/5) lalu, harga batubara kontrak pengiriman Juni 2017 di ICE Futures Europe melemah 0,55% menjadi US$ 72,55 per ton dibanding hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga batubara terpangkas 3,8%.

Harga batubara melemah antara lain karena China kembali meningkatkan produksi batubara. Wahyu Tribowo Laksono, Analis Central Capital Futures, mengatakan, beberapa perusahaan tambang China kembali meningkatkan produksi batubara, sehingga pasokan global bertambah.

Imbasnya, harga batubara terkoreksi dalam lima pekan beruntun. "Sepertinya belum ada sokongan yang bisa memperkuat harga batubara," papar Wahyu, Jumat lalu (12/5).

Di April kemaren, harga batubara sempat menguat jadi US$ 80 per ton, seiring harapan China meneruskan pemangkasan produksi. Namun, otoritas Beijing justru menganggap pengurangan hari kerja tambang batubara tidak diperlukan lagi, mengingat harga sudah cukup tinggi. "Tetapi China sepertinya masih mendorong penimbunan batubara untuk persediaan musim dingin pada kuartal ketiga dan keempat nanti," kata Wahyu.

Spekulasi tersebut dikuatkan oleh data neraca perdagangan China yang dirilis minggu lalu. Data bea dan cukai menunjukkan impor batubara China di April mencapai 24,8 juta ton, naik 12,2% dibanding Maret serta tumbuh 31,8 dari April 2016. Total impor batubara China di empat bulan pertama tahun ini mencapai 89,5 juta ton, naik 33,1% dari periode sama tahun lalu.

Penimbunan batubara akan membuat harga lebih stabil, karena pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan harga di musim dingin. Kendati begitu, jika pemerintah China tak lagi membatasi produksi, maka harga berisiko turun ke bawah US$ 70 per ton.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, China juga melakukan perbaikan rel kereta api yang menjadi jalur pengangkutan batubara. Akibatnya, distribusi batubara dihentikan sementara sehingga berimbas pada berkurangnya impor China.

Ke depan, masih ada sentimen negatif yang menghantui harga batubara. Pertama, indeks sektor manufaktur China di bulan April tidak sepositif prediksi analis.

Kedua, pemerintah AS bakal menutup 46 unit pembangkit listrik batubara di 16 negara bagian hingga 2018. Ketiga, China menunda persetujuan pembangkit listrik tenaga batubara baru di 29 provinsi.

Hari ini (15/5), Ibrahim memprediksi harga batubara akan naik dan bergerak di kisaran US$ 74,20-US$ 75,40 per ton. Sepekan ke depan ia memprediksi harga batubara bergerak antara US$ 73,10-US$ 76,90 per ton.

Sebaliknya, Wahyu memperkirakan harga batubara akan melemah dan bergerak antara US$ 72,20-US$ 74 per ton. Sepekan ke depan, harga akan bergerak di kisaran US$ 72-US$ 75 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×