Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs mata uang rupiah melemah karena berbagai tekanan eksternal. Pada penutupan perdagangan Senin (22/4), rupiah di pasar spot berada di level Rp 14.078 per dollar Amerika Serikat (AS), melemah 0,23% dari akhir pekan lalu yang ada di Rp 14.045 per dollar AS.
Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia berada di Rp 14.056 per dollar AS, melemah 0,28% jika dibandingkan dengan posisi Kamis pekan lalu di angka Rp 14.016 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim mencatat, rupiah ditutup melemah di perdagangan hari ini karena beberapa data eksternal global. Seperti data penjualan ritel di Amerika Serikat (AS) bulan Maret, yang naik 1,6% secara bulanan. Angka ini tertinggi sejak September 2017 dan jauh membaik dibandingkan Februari yang turun 0,2% secara bulanan.
"Data lainnya adalah klaim tunjangan pengangguran di AS pada pekan yang berakhir 13 April turun 5.000 dibandingkan pekan sebelumnya menjadi 192.000. ini merupakan klaim terendah sejak September 1969. Berarti ada optimisme perekonomian di AS positif," ujar Ibrahim kepada Kontan.co.id, Senin (22/1).
Selain itu, Ibrahim mengatakan PMI sektor manufaktur di Eropa, turun dari 51,6 menjadi 51,3 dan PMI jasa turun dari 53,3 menjadi 52,5. "Indikasi yang mendukung pelemahan rupiah, karena harga minyak mentah naik. Harga minyak juga akan menyusul kemungkinan AS meminta semua importir minyak Iran untuk mengakhiri pembelian mereka atau akan dikenakan sanksi AS," tandasnya.
Jika harga minyak naik, maka Ibrahim bilang biaya impor komoditas ini akan semakin mahal. Akhirnya beban neraca perdagangan dan transaksi berjalan akan semakin dalam sehingga rupiah kekurangan modal untuk menguat.
Dari sisi internal, efek pemilihan umum dan kabar terkait calon presiden menjadi sentimen negatif rupiah. Jadi, kata Ibrahim level rupiah kini terbawa arus penguatan dolar AS yang menerjang Asia.
Ibrahim memperkirakan besok rupiah akan bergerak di area konsolidasi di level Rp 14.040 sampai Rp 14.130 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News