Reporter: Astri Kharina Bangun |
JAKARTA. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) membukukan penjualan sebesar Rp 5,18 triliun di tahun 2010 atau meningkat 9,21% dibandingkan 2009. Perolehan tersebut merupakan kinerja TPIA sebelum efektif merger dengan PT Chandra Asri pada awal tahun ini.
"Kami berharap, penjualan terus meningkat,” jelas Corporate Secretary, TPIA Suryandi dalam keterangan pers yang diterima KONTAN.
Sayang, peningkatan penjualan ini tak lantas mendorong kenaikan laba bersih tahun lalu yang tercatat Rp 348,29 miliar. Angka ini justru merosot 27,89% dari laba bersih tahun 2009 yang besarnya Rp 483 miliar.
Suryandi menjelaskan, secara prinsip pada 2009, perusahaan petrokimia menikmati margin yang relatif lebih tinggi karena masa recovery pascakrisis akhir 2008.
Sedangkan pada 2010 terjadi peningkatan suplai produk petrokimia dunia yang diikuti juga oleh peningkatan harga minyak. "Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan margin 2010 dibandingkan 2009," kata Suryandi.
Kendati demikian, Suryandi menilai pasar Indonesia tetap positif untuk produk petrokimia. Ia mengklaim TPIA memiliki tingkat utilitas pabrik yang maksimal secara konsisten. Hal tersebut tecermin pada total produksi 2009 yang mencapai 369 ribu ton sedangkan 2010 meningkat menjadi 380 ribu ton.
“Kondisi makroekonomi Indonesia sangat positif untuk produk petrokimia mengingat pertumbuhan permintaan khususnya polypropylene seiring dengan pertumbuhan ekonomi,” tambah Suryandi.
Saat ini perseroan menguasai pangsa pasar domestik polypropylene sebesar 46%. Per April 2011, kapasitas produksi perseroan akan meningkat sebesar 33% menjadi 480 ribu ton per tahun. "Dengan peningkatan produksi tersebut, kami optimistis tahun 2011 kinerja perseroan akan lebih positif,” tandas Suryandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News