CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kenaikan Harga Logam Industri Diperkirakan Bersifat Sementara


Senin, 04 Maret 2024 / 21:09 WIB
Kenaikan Harga Logam Industri Diperkirakan Bersifat Sementara
ILUSTRASI. harga tembaga naik


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri berada dalam tren positif di sepanjang Februari 2024 lalu. Hal tersebut terlihat dari penguatan harga sejumlah komoditas logam pada sebulan dan sepekan terakhir. Meski begitu, kenaikan tersebut dinilai bersifat sementara.

Berdasarkan data Trading Economics, Senin (4/3) pada pukul 19.15 WIB, harga tembaga berada di level US$ 3,86 per lbs atau naik 2,48% dalam sebulan dan 1,18% sepekan. Harga aluminium di US$ 2.234 per ton atau naik 0,99% dan 2,50%.

Selanjutnya, timah turut naik 3,68% dalam sebulan ke US$ 26.489 per ton dan sepekan naik 0,41. Lalu nikel dalam sebulan telah melesat 9,13% ke US$ 17.442 per ton dan naik 0,98% pada sepekan.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, naiknya harga logam tersebut masih didukung oleh harapan permintaan dari energi terbarukan. Untuk timah, tren positifnya didorong oleh kekhawatiran kendala pasokan dari Indonesia akibat ketatnya ekspor timah dan Myanmar karena pemberhentian tambang.

Baca Juga: Harga Komoditas Energi Naik, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

Kemudian tembaga juga didorong kekhawatiran akan prospek supply constrain jangka panjang. Lalu aluminium juga karena kekhawatiran supply dari Rusia dan China yang akan menghentikan smelter yang menggunakan energi fosil.

"Untuk nikel, walau masih oversupply, tetapi harga sudah relatif murah dan mencapai level support," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (4/3).

Hanya saja, tren tersebut dinilai bersifat sementara. Terlebih investor juga masih memantau angka-angka pertumbuhan ekonomi China. "Mungkin baru akhir tahun, ketika siklus pemangkasan suku bunga sudah berjalan (harganya akan bullish)," sambungnya.

Hingga akhir tahun, Lukman memperkirakan harga timah di kisaran US$ 25.000 - US$ 28000 per ton, tembaga US$ 9.000 - US$ 9.500 per ton, nikel US$ 18.000 - US$ 20.000, dan aluminium US$ 2.200 - US$ 2.350 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×