kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kenaikan harga batubara memoles kinerja Bukit Asam (PTBA)


Senin, 06 September 2021 / 16:43 WIB
Kenaikan harga batubara memoles kinerja Bukit Asam (PTBA)
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA menyusuri Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan. Laba bersih Bukit Asam (PTBA) naik 38% menjadi Rp 1,77 triliun sepanjang sepanjang paruh pertama tahun ini.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara milik negara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) percaya diri kinerjanya bakal moncer seiring dengan kenaikan harga batubara.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Bukit Asam Farida Thamrin mengatakan, kenaikan harga batubara memberikan kontribusi positif untuk kinerja PTBA tahun ini. Dia juga memprediksi harga batubara masih akan cukup stabil. Farida bilang, kisaran indeks batubara Newcastle dan ICI-3 mencatat harga tertinggi dalam kurun waktu 13 tahun terakhir.

Harga batubara memang masih tinggi sepanjang semester pertama tahun ini. Index Newcastle (GAR 6322) dan Indonesia Coal Index-3 atau ICI-3 (GAR 5000), masing-masing diestimasikan pada rentang harga US$ 145 per ton-US$ 175 per ton dan US$ 75 per ton-US$ 85 per ton.

Baca Juga: PTBA kajar produksi batubara 30 juta ton hingga tutup tahun 2021

Di tengah tren kenaikan harga batubara tersebut, PTBA turut memacu produksi batubara. Pada semester pertama tahun ini, produksi batubara PTBA meningkat 11% menjadi 13,3 juta ton. Adapun target produksi batubara dipatok sebanyak 30 juta ton batubara hingga tutup tahun 2021.

Dari segi penjualannya, Bukit Asam berhasil mencetak pertumbuhan penjualan ke pasar ekspor. Sekarang ini porsi penjualan ekspor sebanyak 37% dan penjualan domestik sebesar 63%.

PTBA memperkirakan porsi penjualan batubara ke pasar ekspor akan meningkat menjadi 47% dan pasar domestik turun menjadi 53%. Beberapa negara yang menjadi tujuan penjualan batubara PTBA meliputi China, Filipina, India, Taiwan, Vietnam, Malaysia, Thailand, Pakistan, Brunei Darusalam, dan Korea Selatan.

 

Meningkatnya kinerja operasional turut memoles kinerja keuangan emiten ini. PTBA berhasil membukukan pendapatan bersih Rp 10,3 triliun. Pendapatan ini meningkat 14% dari pendapatan di semester pertama 2021 sebesar Rp 9 triliun.

Laba bersih Bukit Asam naik 38% menjadi Rp 1,77 triliun sepanjang sepanjang paruh pertama tahun ini. Farida menambahkan, peningkatan dari laba bersih pada semester pertama juga didukung upaya Bukit Asam untuk menekan biaya. 

Guna mencapai pertumbuhan kinerja, ada beberapa strategi yang dijalankan oleh PTBA. Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, Iskandar Zulkarnain Fachroeddin menyatakan, salah satu strategi PTBA yaitu masih fokus meningkatkan kapasitas angkut batubara.

Iskandar menuturkan, peningkatan kapasitas angkutan batubara pada tahun ini menjadi 32 juta ton. Bukit Asam berharap kapasitas angkut akan meningkat menjadi 72 juta ton pada tahun 2026.

Baca Juga: Kinerja Bukit Asam diramal terus melaju, analis rekomendasikan beli saham PTBA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×