Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Ketidakstabilan global masih akan jadi penopang kenaikan harga emas dunia meski kenaikan tersebut dinilai terbatas mengingat posisi USD yang sedang prima.
Mengutip Bloomberg, Rabu (21/12) pukul 15.48 WIB harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Commodity Exchange terangkat tipis 0,15% di level US$ 1.135,30 per ons troi dibanding hari sebelumnya.
“Untuk jangka pendek jika keadaan geopolitik global semakin memanas bukan tidak mungkin harga emas kembali mengarah naik mengejar level US$ 1.200 per ons troi,” tutur Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist ANZ seperti dikutip dari Bloomberg.
Terbaru, penembakan Duta Besar Rusia di Ankara, Turki memicu memanasnya situasi geopolitik. Keadaan ini lantas menopang naiknya pamor emas sebagai aset safe haven. Ditambah lagi hingga pukul 18.25 WIB posisi index USD tergerus 0,15% di level 103,13 turut memberikan celah bagi emas untuk naik tipis.
Hanya saja, “keunggulan USD jelas akan memberikan dampak pada emas. Sebab sentimen investor akan kembali melirik USD dan aset berisiko seketika setelah meredanya kekhawatiran geopolitik tersebut,” tambah Hynes.
Selain itu pelaku pasar kini juga sedang menantikan rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal tiga 2016 yang diduga naik dari 3,2% menjadi 3,3%. Jika data tersebut dirilis positif bukan tidak mungkin harga emas besok koreksi lagi. Pasalnya hal tersebut semakin mengonfirmasi tren positif arah perekonomian AS tahun 2017 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News