kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kenaikan CDS Indonesia diprediksi hanya sesaat saja


Rabu, 22 September 2021 / 17:53 WIB
Kenaikan CDS Indonesia diprediksi hanya sesaat saja
ILUSTRASI. Analis menilai, kenaikan credit default swap (CDS) Indonesia diprediksi hanya sesaat saja.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko terhadap Indonesia kembali mengalami meningkat yang tercermin dari naiknya level Credit Default Swap (CDS). 

Berdasarkan Bloomberg, level CSD Indonesia untuk tenor 5 tahun berada di 80,20 pada Selasa (21/9), angka tersebut naik tajam dibanding posisi akhir pekan lalu yang masih di level 69. Begitupun level CDS Indonesia untuk tenor 10 tahun yang juga naik menjadi 138,78 pada Selasa (21/9) dibandingkan akhir pekan lalu yang masih 133,49.

Jika dilihat, CDS tenor 5 tahun yang mengalami kenaikan tajam mengindikasikan risiko untuk jangka pendek Indonesia mengalami peningkatan.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Indonesia Ezra Nazula mengatakan, terdapat dua hal yang membuat CDS Indonesia mengalami kenaikan. Pertama, efek dari adanya sentimen gagal bayar Evergrande, sebuah perusahaan raksasa properti di China, yang mengakibatkan ketidakpastian di pasar. 

Baca Juga: Dampak kasus Evergrande, lelang sukuk mengalami penurunan penawaran

Alhasil para pelaku pasar pun menjadi risk off terlebih dahulu. Ditambah lagi, volatilitas CDS juga diakibatkan oleh sikap pasar yang menunggu hasil rapat The Fed pada pekan ini. Adapun, pada agenda rapat kali ini diharapkan The Fed dapat memberikan klarifikasi dan timing atas rencana tapering. 

“Selama komunikasi The Fed tentang rencana tapering cukup jelas dan tidak ada yang mengejutkan pasar maka kami perkirakan efek risk off ini hanya sesaat,” kata Ezra ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/9).

Lebih Lanjut, jika teknis tapering sudah jelas, Ezra mengekspektasikan level CDS Indonesia akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Apalagi, menurutnya kondisi fundamental saat ini yang solid akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap persepsi risiko investasi di Indonesia.

Ia menyebut, Indonesia saat ini memiliki posisi yang kuat seiring dengan cadangan devisa yang terus meningkat, neraca berjalan yang suportif, dan nilai tukar rupiah yang stabil.

Selanjutnya: Indikator makro ekonomi Indonesia masih tahan dampak tapering off The Fed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×