Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil menguat. Namun, jika dihitung sepekan, IHSG masih cenderung melemah 0,39%. Sementara kemarin IHSG menguat 0,36% di 4.640,78. Pergerakan ini seiring dengan bursa regional Asia yang nampak dari Indeks MSCI Asia Pacific. Selama sepekan indeks MSCI Asia Pasific turun 0,32% ke 135,02.
Para analis menilai, pergerakan pasar saham lebih dipengaruhi sentimen global. Seperti, hasil Federal Open Market Committee (FOMC) yang dilakukan oleh The Federal Reserves (Fed) dalam menentukan arah stimulus.
"Aksi tunggu membuat pelaku pasar ketar-ketir dan akhirnya keluar duluan untuk mengamankan posisi," ujar Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada. Selain itu menurut dia, data manufaktur dari China, Eropa dan Amerika akan naik namun tidak signifikan. Ini memberikan sinyal ekonomi pulih.
Sedangkan analis Net Sekuritas, Fadli melihat, sentimen negatif datang dari dalam negeri. Dimana, inflasi ternyata melebihi perkiraan. "Ekspektasi pasar inflasi 8,02% sedangkan realisasinya 8,67% year-on-year (yoy)," ujar dia.
Fadli memperkirakan, pelaku pasar memperhatikan langkah Bank Indonesia atas data inflasi. Sejauh ini menurut dia, pasar ekspektasi suku bunga akan naik 25 basis poin. Dia melihat, pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga sehingga tidak akan berdampak ke pasar.
Reza memperkirakan, setelah libur bursa dapat naik. Sementara Fadli memperkirakan, secara teknikal IHSG berpotensi menguat di kisaran 4.595-4.713.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News