kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Kembangkan Bisnis Wisata Golf, Cermati Target dan Strategi Intra Golflink (GOLF)


Sabtu, 27 Juli 2024 / 13:07 WIB
Kembangkan Bisnis Wisata Golf, Cermati Target dan Strategi Intra Golflink (GOLF)
ILUSTRASI. Pencatatan saham PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (8/7).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Golf identik sebagai olahraga kaum kelas atas. Tapi pasca pandemi covid-19, masyarakat yang berminat untuk bermain golf semakin meluas. Dari sini, PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) mengintip peluang untuk memacu bisnisnya.

GOLF merupakan perusahaan yang berdiri pada tahun 2005 di bidang industri hospitality dalam bentuk kepemilikan dan pengelolaan lapangan golf. Saat ini GOLF memiliki tiga lapangan melalui dua anak usaha dan satu entitas asosiasi.

Pertama, Palm Hill Golf Club - Bogor yang dikelola oleh PT Sentul Golf Utama (SGU). Kedua, New Kuta Golf - Bali yang dikelola PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG).  Ketiga, Black Rocks Hotel & Golf Club - Belitung yang digarap oleh PT Belitung Golf and Resorts (BGR).

SGU dan NKG merupakan anak usaha GOLF, sedangkan BGR adalah entitas asosiasi. Mulai tahun 2022, GOLF melakukan ekspansi dan transformasi. Di samping industri hospitality, GOLF melebarkan sayap bisnisnya menjadi perusahaan properti terpadu.

Guna memuluskan rencana tersebut, langkah penting yang ditempuh GOLF adalah menghimpun dana dari pasar modal melalui Initial Public Offering (IPO). GOLF pun go public dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Juli 2024.

Baca Juga: Ramai Emiten Kecil IPO, Investor Publik Bisa Cermati Rambu-rambu Ini Sebelum Beli

Dalam aksi korporasi ini, GOLF melepas sebanyak 1,95 miliar saham atau 10,01% dari seluruh modal. Harga penawaran dibanderol sebesar Rp 200 per saham, sehingga dari IPO ini GOLF meraup dana segar sebesar Rp 390 miliar.

Sebanyak 87,53% dari dana tersebut dipakai GOLF sebagai setoran modal kepada NKG. Kemudian, NKG akan menggunakan dana itu untuk beberapa keperluan, yang mayoritasnya sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk membangun hotel bintang enam Luxury Boutique Hotel.

Hotel tersebut berlokasi di Hole 15 - The Cliff Hanger, Kawasan Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali. Selain itu, NKG juga mengalokasikan capex untuk pembangunan New Kuta Golf Villa yang berada di kawasan yang sama.

Sekretaris Perusahaan Intra GolfLink Resorts, S. Hari Cahyanto mengatakan GOLF ingin mengintegrasikan golf dengan pariwisata. Sehingga dengan beragam aset yang dimiliki dan dikelola, GOLF bisa menjadi destinasi bagi para pemain golf maupun wisatawan domestik dan mancanegara.

"Prioritas GOLF pada bisnis, khususnya golf tourism yaitu meningkatkan nilai aset entitas anak dan asosiasi di area golf course untuk menangkap seluruh potensi pasar ke depannya," kata Hari kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7).

Baca Juga: Jual Properti di Bali, Intra Golflink (GOLF) Bidik Marketing Sales Rp 465 Miliar

Target dan strategi GOLF yang mengusung wisata golf (golf tourism) sebelumnya telah ditegaskan oleh Komisaris Utama Intra GolfLink Resorts Darma Mangkuluhur Hutomo. Dia mengatakan, IPO menjadi bagian dari strategi GOLF menggelar ekspansi dan mengembangkan bisnis golf tourism di Indonesia.

Darma bilang, golf tourism punya prospek menjanjikan, terutama setelah pandemi covid-19. "Membuka peluang besar untuk ekspansi dan investasi di golf tourism. Ini menjadi fokus kami, sekaligus untuk memperkuat infrastruktur, fasilitas dan ekosistem pendukungnya," kata Darma dalam konferensi pers IPO, Rabu (19/6).

Putra dari Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto itu menyatakan bahwa GOLF tidak hanya menyasar pasar domestik, melainkan ingin menjadi destinasi bagi para pe-golf mancanegara. Pasalnya, golf tourism Indonesia saat ini masih tertinggal dibanding negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand dan Vietnam.

Baca Juga: Menilik Kinerja Saham Emiten Tommy Soeharto, yang Listing Duluan Kehilangan Tenaga

Memacu Bisnis Properti

Sebagai bagian dari strategi mengembangkan golf tourism, langkah awal GOLF setelah IPO adalah memacu bisnis properti untuk menumbuhkan infrastruktur dan ekosistem. GOLF bersiap memasarkan salah satu proyek yang dimilikinya, yakni The Links Golf Villa.

Dari proyek yang digarap oleh NKG ini, GOLF membidik pendapatan pra-penjualan alias marketing sales hingga Rp 465 miliar. Direktur Utama Intra Golflink Resorts Dwi Febri Astuti menjelaskan proyek ini akan dibagi menjadi dua tahap.

Pada tahap pertama, GOLF menargetkan bisa meraup marketing sales sebesar Rp 165 miliar hingga akhir tahun 2024. Kemudian GOLF membidik marketing sales sekitar Rp 300 miliar di akhir tahun 2025 dari proyek The Links Golf Villa tahap kedua.

Hari menambahkan, saat ini NKG sedang dalam tahap persiapan dan peluncuran The Links Golf Villa tahap pertama akan dimulai pada Agustus 2024. "Pengembangan bisnis real estat menjadi peluang ekspansi strategis GOLF untuk memperluas portofolio dan sumber pendapatannya," kata Hari.

Baca Juga: Hanya Separuh dari 32 Emiten Baru yang Harga Sahamnya Lebih Tinggi Daripada Harga IPO

Berkaca dari kinerja keuangan tahun 2023, pendapatan GOLF masih didominasi oleh bisnis golf dengan kontribusi 53,18%. Sisanya berasal dari segmen real estat sebesar 25,12%, restoran sebanyak 14,76% dan pendapatan lainnya 6,94%.

Adapun, pada tahun lalu GOLF membukukan pendapatan sebesar Rp 177,58 miliar atau tumbuh 59,07% dibandingkan tahun 2022. Sedangkan laba bersih GOLF melonjak sebanyak 135,68% secara tahunan menjadi Rp 60,17 miliar pada tahun 2023.

Hari menyampaikan, pada tahun ini GOLF belum membidik target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang agresif. Sebab, proyek-proyek unggulan GOLF masih dalam masa pembangunan dan pengembangan, yang masih membutuhkan waktu satu hingga tiga tahun ke depan.

"Seiring potensi pertumbuhan pada industri pariwisata olahraga, diversifikasi pada industri real estat, ditambah ekspansi melalui Luxury Boutique Hotel dan villa, kami memproyeksikan kinerja GOLF ke depannya akan bertumbuh positif," tutup Hari.

Baca Juga: Ini Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi, Dua Saham Baru Listing Pekan Ini

Tipis di Atas Harga IPO

Bagai bola golf yang melesat kencang, harga saham PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF) melaju hingga auto rejection atas saat debut di hari perdana. Harga GOLF melejit 35% ke posisi Rp 270 per saham pada Senin (8/7).

Pada hari kedua, kenaikan harga sudah terbatas, hanya 0,74% ke area Rp 272, yang menjadi level harga tertinggi sejauh ini. Sebab, sejak hari ketiga, pergerakan harga GOLF merosot.

Hingga akhir pekan ini, Jumat (26/7) GOLF menutup perdagangan dengan pelemahan 0,94% ke posisi Rp 210 per saham. Level ini hanya sedikit di atas harga penawaran GOLF saat menggelar IPO yakni Rp 200 per saham.

Adapun, kepemilikan GOLF masih dikuasai oleh PT Bali Pecatu Graha yang juga menjadi pengendali, dengan menggenggam 88,49%. PT Mandalapratama Permai mengempit 1,50% dan sisanya sebanyak 10,01% saham GOLF dimiliki masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×