Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) untuk mulai masuk ke bisnis manufaktur pembuatan bus listrik sepertinya menemui titik terang. Pasalnya, proyek bisnis yang memiliki biaya investasi sebesar US$ 250 juta-US$ 300 juta itu sudah mendapatkan perhatian khusus dari calon konsumen yakni pemerintah daerah (Pemda) dan pemerintah provinsi (Pemprov).
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, nantinya yang akan maju dalam proyek ini adalah anak usaha mereka yakni PT Bakrie Autoparts yang menggandeng BYD Auto co.Ltd, perusahaan otomotif dan teknologi asal China untuk transfer teknologi.
“Kami sudah perlihatkan bus listrik ini di Bali dan mendapatkan sambutan cukup baik. Salah satu daerah yang ingin memakai produk ini adalah Pemprov Jawa Tengah,” ujar Bobby saat ditemui di Jakarta, Kamis (22/11).
Pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan dua pemprov yakni Jawa Tengah dan Bali. Nantinya ini akan menjadi solusi transportasi dan akan menyediakan paket transportasi umum dari mulai penyediaan hingga pengelolaan.
BNBR akan membangun pabrik bus listrik di Balaraja dengan produksi mencapai 2.000 unit bus per tahun. Diharapkan di tahun 2019 sudah bisa berjalan untuk tahapan awal. Sekitar 55% komponen bus akan disumbang dari komponen lokal.
Asal tahu saja, ini bagian dari rencana besar BNBR setelah sebelumnya perusahaan Grup Bakrie ini melakukan beres-beres utang senilai Rp 9,38 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News