Reporter: Herlina KD | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - BADUNG. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui anak usahanya PT Bakrie Otoparts akan mengembangkan bisnis pelayanan transportasi kawasan dengan moda transportasi ramah lingkungan yakni bus listrik. Dalam bisnis ini, BNBR akan menggelontorkan investasi sekitar US$ 250 juta-US$ 300 juta dalam dua tahun hingga tiga tahun ke depan.
Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar mengatakan, dalam bisnis pelayanan transportasi kawasan dengan mobil listrik, BNBR akan menggandeng BYD Auto co.Ltd, perusahaan otomotif dan teknologi asal China untuk transfee teknologi. "Dalam bisnis ini, kami tawarkan ke pemerintah daerah dan kawasan untuk penyediaan transportasi publik," jelas Bobby dalam konferensi pers pengenalan mobil listrik, Senin (15/10).
Bobby mencontohkan, beberapa kawasan yang bisa dilayani transportasi publik dengan bus listrik ini seperti angkutan dari perkotaan ke bandara maupun transportasi di dalam kawasan pariwisata.
Dalam bisnis ini, Bobby bilang pihaknya menawarkan dua skema bisnis. Pertama, penyediaan sarana transportasi publik dengan skema pembayaran berdasarkan kilometer (km) per hari. Kedua, skema pembayaran berdasarkan jumlah penumpang yang diangkut.
Bobby bilang, saat ini BNBR memiliki dua bus listrik berkapasitas sedang dan besar. Melalui kerjasama dengan ITDC, kedua bus ini telah digunakan untuk mendukung transportasi peserta pertemuan tahunan IMF-World Bank yang digelar di Nusa Dua Bali pekan lalu.
Selanjutnya, "Dalam enam bulan ke depan kami sudah siap masuk ke calon (user) baik pemerintah daerah maupun kawasan yang akan menggunakan pelayanan bus listrik kami," imbuh Bobby.
Menurutnya saat ini sudah ada beberapa calon konsumen yang akan menjajaki kerjasama pelayanan transportasi kawasan dengan menggunakan mobil listrik BNBR. Salah satunya adalah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang akan mengembangkan transportasi publik di kawasan Semarang dan Solo Raya.
Dalam mengembangkan bisnis ini, Bobby bilang perusahaan akan membuka kerjasama dengan berbagai pihak. Seperti operator bus semisal Transjakarta atau Damri. Begitu juga dengan pengembangan manufakturnya, perusahaan akan menggandeng industri karoseri di Tanah Air.
Direktur Utama PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi menambahkan, dalam mengembangkan bisnis ini, perusahaan akan menjalani tiga tahapan.
Tahap pertama, perusahaan akan mengimpor bus listrik secara utuh alias completely built up (CBU). "Kami akan impor paling 10 unit dalam tiga bulan ke depan," jelasnya.
Tahap kedua, perusahaan akan mengimpor chasisnya saja. Sementara karoserinya perusahaan akan menggandeng karoseri lokal.
Di tahap ketiga, Bakrie akan mengembangkan industri bus listrik di dalam negeri. "Dalam tiga tahun kita akan punya industrinya," jelas Dino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News