Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali unjuk gigi. Pagi ini (15/10), pada pukul 10.00 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 13.299 per dollar AS. Artinya, mata uang garuda ini menguat 2,32% dari posisi penutupan Rabu (14/10) yang berada di level 13.616 per dollar AS.
Pada transaksi sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot sempat menyentuh posisi 13.310 per dollar AS. Ini merupakan level paling perkasa dalam empat bulan terakhir.
Setali tiga uang, penguatan rupiah juga terlihat pada nilai tukar yang berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR). Pagi ini, kurs JISDOR rupiah menunjukkan angka 13.288 atau perkasa 1,98% dari posisi 13 Oktober lalu di level 13.557 per dollar AS.
Penguatan rupiah terjadi di tengah spekulasi bahwa Amerika Serikat tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun iniĀ dan pengumuman paket kebijakan ekonomi keempat yang dijadwalkan hari ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah akan kembali mengeluarkan paket kebijakan jilid empat hari ini di Istana Negara, Jakarta. Sekretaris kabinet Pramono Anung mengatakan, paket kebijakan kali ini akan menyasar masyarakat banyak.
"Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga AS mundur dari sebelumnya akhir tahun ini menjadi tahun depan. Hal itu memberi ruang bagi Indonesia untuk mengimplementasikan paket kebijakan yang sudah mereka umumkan untuk mempersiapkan ekonomi agar tahan banting sebelum the Fed menaikkan suku bunganya," jelas Trian Fatria, treasury research analyst PT Bank Negara Indonesia di Jakarta kepada Bloomberg.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti pengumuman kebijakan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil survei 25 ekonom, BI akan menahan suku bunga acuannya di level 7,5% pada hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News