kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kelolaan reksadana syariah merosot


Kamis, 04 Agustus 2016 / 08:27 WIB
Kelolaan reksadana syariah merosot


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja moncer pasar modal domestik memicu aksi ambil untung atau profit taking investor reksadana syariah. Akibatnya, dana kelolaan reksadana syariah menyusut 10,45% dari Rp 11,75 triliun di akhir Desember 2015 menjadi Rp 10,52 triliun di akhir Juli 2016.

Data Infovesta Utama memperlihatkan, penurunan terbesar terjadi pada dana kelolaan exchange traded fund (ETF) syariah sebesar 54,62% menjadi Rp 287 miliar. Lalu, dana kelolaan reksadana indeks syariah juga turun 46,56% menjadi Rp 117,15 miliar.

Demikian juga dengan reksadana campuran syariah turun 36,22% menjadi Rp 1,14 triliun serta reksadana saham syariah turun 18,44% menjadi Rp 4,63 triliun. Aksi ambil untung tercermin dari penurunan unit penyertaan reksadana syariah.

Total unit penyertaan reksadana syariah turun 13,78% dari 9,33 miliar unit menjadi 7,96 miliar unit. Unit penyertaan ETF syariah minus 62,44%, reksadana indeks syariah minus 55,53%, reksadana campuran syariah minus 42,36% dan reksadana saham syariah turun 24,41%.

"Penurunan dana kelolaan reksadana syariah disebabkan karena adanya aksi jual investor di reksadana syariah yang memiliki risiko relatif besar seperti saham, campuran, indeks dan ETF," ujar analis Infovesta Utama Beben Feri Wibowo, Rabu (3/8).

Menurut Beben, investor merealisasikan keuntungan karena kondisi pasar saham sudah berada di level titik jenuh beli atau rawan koreksi. Analisis dia, investor kemudian mengalihkan investasi ke jenis reksadana syariah yang memiliki risiko lebih rendah.

Buktinya, dana kelolaan dan unit penyertaan reksadana pasar uang, pendapatan tetap dan terproteksi naik.

Head of Investment BNI Asset Management Hanif Mantiq menambahkan, penurunan dana kelolaan industri reksadana syariah karena investor yang belum berani kembali masuk setelah melakukan profit taking. Dia menyebutkan, dana reksadana syariah kelolaannya justru naik dari Rp 450 miliar di awal tahun menjadi Rp 680 miliar di akhir Juli 2016.

Kenaikan tersebut disumbang oleh dana kelolaan reksadana terproteksi syariah yang naik sebesar Rp 200 miliar serta reksadana saham syariah naik Rp 30 miliar.

"Reksadana saham syariah kami masih baru sehingga mengalami kenaikan dana kelolaan saat pasar bullish," tutur Hanif.

Ia, memprediksi dana kelolaan reksadana syariah masih akan tumbuh. Penopangnya, adalah kenaikan saham, terutama sektor konstruksi, konsumsi dan properti. Beben juga yakin, dana kelolaan reksadana syariah akan tumbuh sejalan membaiknya kondisi perekonomian domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×