Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) perdagangan efek PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek, Rabu (10/6) hingga pengumuman lebih lanjut.
Adapun efek yang kena suspensi adalah saham TELE, TELE01CCN2, TELE01BCN3, TELE02CN2.
"Kami sampaikan bahwa terdapat keraguan atas kelangsungan usaha Perseroan," dalam pengumuman BEI yang ditandatangani oleh Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan Irvan Susandy, Rabu (10/6).
Baca Juga: Likuditas Ketat, Emiten Ajukan Restrukturisasi Utang
Keraguan yang disampaikan pihak bursa berkaitan dengan surat Laporan Hasil Pemeringkatan Karena Terdapat Fakta Material yang disampaikan Tiphone Mobile Indonesia, Selasa (9/6).
Dikutip dari keterbukaan informasi, laporan tersebut memuat informasi mengenai sertifikasi hasil pemantauan khusus (special review) Pemeringkatan atas Perusahaan, Obligasi Berkelanjutan I dan Obligasi Berkelanjutan II.
PT Pefindo memutuskan menurunkan peringkat dari idBB+ menjadi idCCC (Triple C) untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2019. Adapun nilai dua obligasi itu maksimum Rp 1,447 triliun dan Rp 500 miliar.
“Efek utang dengan peringkat idCCC pada saat ini rentan untuk gagal bayar dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang lebih menguntungkan untuk dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya atas efek utang,” jelas surat yang ditandatangani oleh Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra dan Direktur Pefindo Vonny Widjaja, Senin (8/6).
Selain itu, Pefindo juga menurunkan peringkat dari idBB+ menjadi idCCC (Triple C) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri C Tahun 2016 dan Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri B Tahun 2017. Nilai masing-masing obligasi itu Rp 110 miliar dan Rp 231 miliar.
Adapun sesuai hasil rapatnya, Pefindo memutuskan menurunkan peringkat PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk dari idBB+ menjadi idSD (selective default) untuk periode 5 Juni 2020 sampai dengan 1 Januari 2021.
“Obligor dengan peringkat selective default menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat atau tidak diperingkat, tetapi masih melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban lainnya," seperti yang tertulis dalam surat itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News