Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan terakhir perdagangan tahun ini, indeks saham utama di Asia pada Senin (27/12) sore ini ditutup bervariasi (mixed). Pelemahan tertinggi ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 yang melemah 0,42%, disusul Strait Times Index dengan pelemahan 0,13%, dan Shanghai Composite yang melemah 0,06%.
Dari dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,19% ke level 6.575,44 pada perdagangan Senin (27/12).
Tim riset Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, bervariasinya bursa saham Asia terjadi di tengah sepinya volume transaksi dan tekanan atas sentimen investor dari ketidakpastian dampak ekonomi varian Covid-19 omicron. Banyak negara mengintensifkan upaya vaksinasi. Hal ini karena penyebaran varioan Omicron telah memicu pemberlakuan kembali kebijakan lockdown di sejumlah negara Eropa.
Sementara rumah sakit masih sibuk mengatasi kasus penularan varian Delta. Maskapai penerbangan di Amerika Serikat (AS) membatalkan ribuan penerbangan dalam tiga hari terakhir karena kelangkaan tenaga kerja akibat meluasnya penularan varain Omicron.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.575 pada Senin (27/12), Net Buy Asing Rp 365 Miliar
Di Eropa, Prancis untuk pertama kali mencatatkan rekor kasus penularan harian lebih dari 100.000. Di Asia, pada akhir pekan lalu China telah melaporkan jumlah kasus penularan harian tertinggi dalam 21 bulan dengan jumlah kasus naik dua kali lipat di kota Xian.
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna rilis data profitabilitas sektor perindustrian China untuk bulan November yang tumbuh dengan laju yang lebih lambat. Industrial profit tertekan oleh anjloknya harga sejumlah bahan mentah, sektor properti yang masih lesu, serta lemahnya permintaan konsumen.
Industrial profit tumbuh 9% secara year-on-year (yoy) menjadi 805,96 miliar yuan di bulan November. Ini merupakan laju terendah sejak bulan Mei dan jauh lebih rendah dari kenaikan 24,6% yoy yang tercatat pada bulan Oktober.
Sepanjang 11 bulan 2021, industrial profit naik 38% yoy menjadi 7,98 triliun yuan. Angka ini turun tajam dari kenaikan 42,2% selama 10 bulan 2021. Industri pertambangan mencatatkan lonjakan profitabilitas 189% selama 11 bulan 2021, sementara profitabilitas sektor manufaktur tumbuh 34,5%. Profitabilitas sektor otomotif turun 3,4% yoy, dan profitabilitas sektor makanan dan minuman terpangkas 1,7% yoy.
Baca Juga: Pasar Obligasi Negara Berkembang Paling Cuan di Sepanjang 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News