Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran PT Global Digital Niaga Tbk alias Blibli di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai belum mampu membuat indeks IDX sektor teknologi kembali bertenaga untuk kembali ke jalur hijau.
IDX sektor teknologi menjadi indeks sektoral yang terkoreksi paling dalam. Sejak awal tahun hingga Selasa (18/10), indeks kumpulan saham-saham teknologi ini sudah anjlok 28,25% ke level 6.453,60.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menilai netral secara keseluruhan pada saham teknologi sampai semester pertama 2023. Sektor ini netral karena adanya volatilitas ekonomi di dalam negeri.
"Untuk Blibli, kami melihat tidak akan terlalu menjadi penggerak karena bobot terberatnya masih ada di GOTO," kata Farras kepada Kontan.co.id, Selasa (18/10).
Baca Juga: Ingin Beli IPO Saham Blibli, Cek Dahulu Kinerja Blibli (BELI) di Semester I-2022
Kalau dicermati, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) punya kapitalisasi jumbo yang mencapai Rp 224 triliun per Selasa (18/10). Pada September 2022, bobot GOTO terhadap IHSG sebesar 5,78%.
Sampai tahun depan pun, lanjut Farras, tren positif pada saham-saham teknologi juga belum nampak. Karena itu, dia lebih menyukai saham teknologi yang punya laju profitabilitas yang lebih cepat dan kas yang memadai.
Dari jajaran saham teknologi yang sudah listing, Farras menjagokan saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Samuel Sekuritas menyematkan rekomendasi beli pada BUKA dengan target harga di Rp 400 per saham.
Baca Juga: Blibli (BELI) Bukukan Total Processing Value Rp 24,13 triliun di Semester I-2022
Adapun pada semester pertama 2022 lalu, BUKA mencatatkan pendapatan bersih Rp 1,69 triliun. Pendapatan Bukalapak melesat 95,82% secara tahunan atawa year on year (YoY) dari Rp 863,62 miliar.
Dari sisi bottom line, BUKA mencatatkan laba bersih senilai Rp 8,59 triliun per Juni 2022. Padahal, BUKA menderita rugi sebesar Rp 766,23 miliar per Juni 2021.
Baca Juga: Blibli Akan IPO Saham BELI, Apakah Prospektif? Pahami Ini Sebelum Membeli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News