kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Kecemasan meningkat, mata uang Asia kembali terdepresiasi


Senin, 05 Desember 2011 / 11:11 WIB
Kecemasan meningkat, mata uang Asia kembali terdepresiasi
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok TO 1, Jakarta Utara, Senin (19/10/2020


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KUALA LUMPUR. Mayoritas mata uang Asia hari ini mencatatkan pelemahan. Ringgit malaysia dan dollar Taiwan merupakan dua mata uang yang melemah paling dalam.

Asal tahu saja, Bloomberg-JPMorgan Asia Dollar Index mencatatkan penurunan di hari kedua. Sementara, pada pukul 10.50 waktu Kuala Lumpur, ringgit Malaysia melemah 0,6% menjadi 3,1385 per dollar. Pada 2 Desember lalu, ringgit sempat bertengger di posisi 3,1155, yang merupakan level paling perkasa sejak 9 November lalu. Sementara, dollar terdepresiasi 0,2% menjadi NT$ 30,204. Sedangkan yuan melemah 0,1% menjadi 6,3655.

Pelemahan mata uang Asia terjadi seiring kecemasan investor bahwa krisis utang Eropa akan memukul tingkat ekspor di kawasan regional, sehingga akan memangkas permintaan aset-aset emerging market.

"Risiko pelemahan masih mengintai mata uang Asia yang terpengaruh dari arus dana asing dan volatilitas dari Eropa. Dari segi ekonomi, kita akan mengalami penurunan permintaan juga," jelas Teck Kin Suan, ekonom United Overseas Bank Ltd di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×