Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia diperdagangkan mendekati level terendah dalam sepekan terakhir di New York. Berdasarkan data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 07.48 waktu Singapura, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Februari berada di level US$ 88,64 per barel atau turun 2 sen di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak tak banyak mencatatkan perubahan setelah merosot 1,6% pada 21 Desember lalu. Hal itu dipicu oleh kecemasan investor bahwa para penentu kebijakan AS akan gagal mencapai kata sepakat dalam fiscal cliff pada akhir tahun nanti. Kondisi itu dapat memicu perekonomian AS jatuh ke jurang resesi.
Sekadar mengingatkan, pada 21 Desember lalu, harga minyak menurun US$ 1,47 menjadi US$ 88,66 per barel. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 6 Desember 2012. Sementara, jika dihitung, harga minyak sudah merosot 10% pada tahun ini.
"Mata setiap investor tengah tertuju pada krisis fiskal di AS. Sepertinya, proses negosiasi fiscal cliff masih mandek pada akhir pekan lalu dan pasar minyak bereaksi negatif mengenai hal tersebut," papar Robin Mills, head of consulting Manaar Energy Consulting and Project Management yang berbasis di Dubai.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari berada di posisi US$ 109,02 sebarel atau naik 5 sen di ICE Futures Europe exchange di London.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News