kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Kebutuhan China meningkat, harga batubara berpotensi naik hingga awal 2019


Kamis, 13 Desember 2018 / 20:56 WIB
Kebutuhan China meningkat, harga batubara berpotensi naik hingga awal 2019
ILUSTRASI. Batubara


Reporter: Dimas Andi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara dunia masih berpotensi mengalami tren kenaikan hingga kuartal pertama tahun depan. Hal ini terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan akan komoditas tersebut oleh China.

Sebagai informasi, harga batubara di ICE Futures untuk kontrak pengiriman Februari 2019 berada di level US$ 102,00 per metrik ton pada Rabu (13/12). Angka ini naik 0,19% dibandingkan sehari sebelumnya. Sedangkan dalam sepekan, harga batubara naik 0,39%.

Analis Asia Tradepoint Futures, Deddy Yusuf Siregar menyampaikan, saat ini terdapat 6 pembangkit listrik di China dengan penggunaan batubara masing-masing di atas 700.000 metrik ton. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak bulan Agustus lalu.

Padahal, China sedang berupaya membatasi jumlah impor batubara. “China memutuskan untuk meningkatkan produksi batubara dalam negeri sembari mengurangi dampak kerusakan lingkungan,” ungkap dia, Kamis (13/12).

Cadangan batubara China sebenarnya masih cukup melimpah. Deddy menyebut, hingga 7 Desember lalu cadangan batubara negeri Tirai Bambu mencapai 17,94 juta ton atau naik 0,32% (wow) dibandingkan pekan sebelumnya.

Kondisi oversupply tersebut memang berpotensi membuat pergerakan harga batubara cenderung lebih terbatas. Namun, tren kenaikan tetap sulit dibendung lantaran kebutuhan pembangkit listrik China juga tergolong tinggi. “Cepat atau lambat, China akan membutuhkan batubara dari luar negeri,” kata Deddy.

Di samping itu, kenaikan harga batubara masih disokong oleh melunaknya ketegangan antara AS dan China. Setelah tercapainya kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata selama 90 hari, harga komoditas dunia pada umumnya akan terangkat.

Secara teknikal, harga batubara berada di bawah MA50 dan MA100 namun masih di atas MA200. Indikator stochastic berada di area 95 dan menunjukkan sinyal koreksi. RSI cenderung melemah di level 49. Adapun MACD berada di area positif dengan potensi menguat.

Deddy memperkirakan, harga batubara dunia akan berada di kisaran US$ 101,10—US$ 102,90 per metrik ton pada besok (14/12). Sementara dalam sepekan, harga batubara akan bergerak di kisaran US$ 101,00—US$ 104,50 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×