Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto
Di tahun depan permintaan CPO bisa meningkat karena didorong ekspansi penggunaan biodiesel di Indonesia dan Malaysia. Rencananya, Indonesia akan menerapkan B30 di Januari 2020.
Baca Juga: Jokowi minta CAD tuntas dalam empat tahun, Menko Airlangga siapkan jurus quick-wins
Wahyu memproyeksikan konsumsi CPO global di tahun ini akan menguat 7,1%, sementara di tahun depan menguat 5,1%. Sementara, konsumsi CPO di China diproyeksikan naik 20% secara tahunan menjadi 6,18 juta ton di 2019.
Pada 2020 konsumsi CPO oleh China bisa naik 5% ke 6,49 juta ton. Selain itu, kondisi ekonomi India yang positif juga bisa meningkatkan permintaan CPO di tahun depan.
"Untuk jangka pendek hingga menengah di tahun depan ada harapan harga CPO bisa naik seiring membaiknya permintaan CPO," kata Wahyu.
Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) fokus kembangkan hilirisasi di 2020
Di tengah permintaan CPO yang berpotensi naik, harga CPO juga berpotensi naik karena suplai CPO dari Malaysia hanya naik tipis. Produsen CPO Malaysia, FGV Holding mengatakan produksi CPO di tahun depan hanya naik 0,5%-1%.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan harga CPO terdongkrak lantaran suplai CPO menurun akibat tidak adanya perluasan pembibitan lahan CPO baru. Hal ini menyangkut himbauan dari organisasi lingkungan hidup yang terus berkampanye tolak penebangan hutan sebagai lahan kelapa sawit. "Sejak 2015 hingga saat ini perluasan perkebunan CPO cenderung stagnan," kata Ibrahim.