kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebal terhadap perang dagang, analis tetap yakin pada kinerja WOOD


Kamis, 10 Januari 2019 / 20:51 WIB
Kebal terhadap perang dagang, analis tetap yakin pada kinerja WOOD


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang Amerika Serikat (AS)-China tampaknya menguatkan posisi produsen mebel kayu PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) yang sebagian besar penjualan berasal dari ekspor.

Kepala Riset Trimegah Sekuritas Tbk Sebastian Tobing melihat dari perang dagang AS menjadi peluang WOOD memenuhi permintaan furniture. Karena negosiasi dua negara telah berjalan, dan ekspor akan berlanjut. "Ini akan meningkatkan kinerja WOOD. Diperkirakan pendapatan tahun 2019 capai Rp 2,2 triliun dan laba bersih Rp 305 miliar," sebutnya kepada KONTAN, Kamis (10/1).

Sementara, Analis Sinarmas Sekuritas, Kenji Fanata juga melihat kebijakan anti dumping AS terhadap produk China ditambah eskalasi perang dagang bisa meningkatkan harga kayu meranti sebagai bahan baku kayu lapis di Indonesia.

“Semester pertama tahun 2018, harga jual rata-rata kayu meranti naik 37% (YoY). Akibatnya penjualan WOOD selama sembilan bulan tahun lalu naik 109,1%,” kata Kenji dalam riset 4 Januari 2019. 

Depresiasi mata uang rupiah terhadap dollar juga memberi dampak yang positif bagi bisnis WOOD. Dimana pendapatan emiten ini diperoleh dari ekspor sebesar 70%.   Kedepannya diharap lebih banyak lagi permintaan furniture dan kayu meranti ke AS sebagai dampak pergeseran impor furniture AS dari China ke negara lain,” imbuhnya.
Sekedar informasi saja, WOOD memperkirakan porsi penjualan ke AS terhadap ekspor tahun ini mencapai 50%.

Tahun ini, Kenji pun memperkirakan pendapatan WOOD akan tumbuh 15,2% menjadi Rp 2,1 triliun dan laba bersih tumbuh 11,3% atau Rp 312 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×