kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

KBRI kantongi komitmen pinjaman dari sebuah bank


Jumat, 19 November 2010 / 10:16 WIB
ILUSTRASI. PT Multi Bintang Tbk


Reporter: Ade Jun Firdaus, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Keinginan PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI) merampungkan pembangunan pabrik pengolahan kertas yang kedua alias Paper Machine 2 (PM2), bakal terkabul. Produsen kertas tersebut telah mengantongi satu nama bank yang mau menyalurkan pinjaman.

Menurut Tiur Simamora, Sekretaris Perusahaan Kertas Basuki Rachmat, bank tersebut bersedia meminjamkan dana US$ 50 juta untuk menutup kebutuhan pembangunan pabrik baru. "Sekarang sedang dalam tahap conditional offering letter," ujar dia, Kamis (18/11).

Tiur masih enggan membeberkan identitas calon kreditur yang dimaksud. Ia hanya menyebut, pinjaman itu akan bertenor lima tahun. Sedang untuk bunga pinjaman, kedua pihak sepakat menggunakan kisaran bunga rata-rata pinjaman obligasi berdenominasi dollar AS sebagai acuan.

KBRI memang gencar mencari pinjaman eksternal. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada awal tahun 2010, manajemen KBRI meminta restu para pemegang sahamnya untuk menjaminkan aset demi mendapatkan suntikan pinjaman untuk melakukan ekspansi bisnis.

Pemegang saham pun setuju. Kemudian, sempat ada dua kreditur yang berminat memberikan pinjaman, yakni Bank Danamon dan Bank Muamalat. Namun belakangan, kedua bank mengundurkan diri dengan alasan likuiditas ketat.

Tiur melanjutkan, kehadiran PM2 ini sangat dibutuhkan bagi KBRI. Soalnya, mereka ingin kapasitas produksi kertas bisa terdongkrak hingga 150.000 ton per tahun. Jumlah ini setara dengan peningkatan hingga 15 kali ketimbang jumlah produksi yang bisa mereka hasilkan saat ini yang hanya 10.000 ton per tahun.

Pembangunan proyek PM2 sebenarnya telah dimulai sejak pada awal 2010. Tetapi pembangunannya kemudian tertunda lantaran kredit dari bank tak kunjungan cair. Nah, jika nanti kucuran dana dari salah satu bank nasional ini terlaksana, maka proyek pembangunan PM2 yang diperkirakan memakan waktu konstruksi sekitar sembilan bulan ini bisa segera dilanjutkan.

Manajemen KBRI berharap, finalisasi konstruksi pabrik tersebut tercapai selambatnya Oktober 2011. Jadi, pada Maret 2012, PM2 sudah bisa berproduksi. Di awal produksi, Tiur memperkirakan PM2 baru mampu berproduksi sekitar 90.000 ton.

Tapi enam bulan kemudian, kapasitas pabrik itu bisa digenjot hingga 150.000 ton. Bahkan, kapasitas produksi maksimalnya bisa mencapai 160.000 ton per tahun. "Kami harap sekitar enam bulan dari Maret 2012, kapasitas PM2 sudah maksimal,"ucap Tiur.

KBRI berharap pendapatannya bakal meroket dengan kehadiran PM2. Dalam hitungan KBRI, pabrik baru itu bisa menaikkan pendapatannya hingga 10 kali lipat dari pendapatannya saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×