kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.829   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.400   -41,78   -0,65%
  • KOMPAS100 916   -6,95   -0,75%
  • LQ45 715   -8,42   -1,16%
  • ISSI 202   0,19   0,09%
  • IDX30 373   -4,92   -1,30%
  • IDXHIDIV20 452   -7,03   -1,53%
  • IDX80 104   -1,00   -0,95%
  • IDXV30 110   -1,77   -1,58%
  • IDXQ30 122   -1,62   -1,31%

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) tak ambil pusing soal PSAK 72


Rabu, 05 Februari 2020 / 17:32 WIB
Kawasan Industri Jababeka (KIJA) tak ambil pusing soal PSAK 72
ILUSTRASI. Suasana di Kendal Industrial Park, Jawa Tengah, Rabu (20/2). Kawasan Industri Jababeka (KIJA) juga termasuk salah satu perusahaan pengembang yang tak ambil pusing soal penerapan PSAK 72. KONTAN/Baihaki/20/2/2019

Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) juga termasuk salah satu perusahaan pengembang yang tak ambil pusing soal penerapan PSAK 72. 

Sekretaris Perusahaan Muljadi Suganda menjelaskan sejak tahun lalu perusahaan telah menyesuaikan diri dengan aturan tersebut. Mereka tidak mencatatkan pembukuan berdasarkan progres pengerjaan. 

Baca Juga: Sambut PSAK 72, bagaimana strategi Ciputra Development dan Intiland?

"Kebetulan sejak tahun lalu kita pengakuan highrise sudah konservatif. Kita tidak mengakui walaupun sudah ada progres dari Kawana," ujar Muljadi saat ditemui Kontan di sela-sela acara Mandiri Investment Forum, Kamis (5/2). 

Muljadi juga mengatakan tahun lalu perusahaan mencatatkan marketing sales yang cukup memuaskan tanpa menjelaskan secara detail soal angka perolehannya. 

Yang jelas, perolehan marketing sales paling besar berasal dari Kawasan industri Kendal yang dibangun tahap satu dengan luas sekitar 860 hektare (ha). 

Baca Juga: Hadapi PSAK 72, PPRO targetkan 20% marketing sales dari proyek landed house

"Total tenant sudah beli sekitar 60, berada di luas sekitar 100 ha," imbuh dia. 

Kawasan Industri Kendal ditargetkan masih akan menjadi penyumbang besar dalam marketing sales tahun ini. Apalagi, tahun ini kondisi makro lebih mendukung bila dibandingkan tahun lalu. 

Muljadi juga mengatakan kinerja perusahaan tidak terganggu dengan ribut-ribut dualisme kepemimpinan yang sempat menjadi topik hangat beberapa bulan lalu. Adapun saat ini kasus tersebut masih dalam progres pengadilan. 

Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) bakal tentukan investor strategis CAP 2 pada bulan depan

"Masih hearing, kelengkapan kehadiran tergugat. Mudah-mudahan cepat selesai," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×