Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang diprediksi meningkat baik di Indonesia jadi beban utama yang menekan turun harga CPO di perdagangan hari ini.
Mengutip Bloomberg, Kamis (1/9) pukul 15.26 WIB harga CPO kontrak pengiriman November 2016 di Malaysia Derivative Exchange merosot 0,79% di level RM 2.505 per metrik ton dibanding hari sebelumnya.
Dari laporan Kementerian Pertanian, produksi CPO Indonesia 2016 bisa menyentuh level 31 – 32 juta ton atau naik dari tahun 2015 lalu yang hanya 31,2 juta ton.
Sentimen ini jelas negatif bagi harga, karena di saat yang bersamaan harga minyak mentah tengah terkoreksi cukup dalam. Efeknya, penurunan harga CPO kian dalam.
“Ekspektasi pasar kini adalah produksi yang lebih tinggi di bulan-bulan mendatang karena memang memasuki musim panen,” kata David Ng, Derivatives Specialist di Philip Futures seperti dikutip dari Bloomberg.
Di sisi lain, penurunan harga minyak kedelai juga bebani harga. Sebab pelaku pasar lebih memilih berburu minyak kedelai yang harga jualnya lebih rendah. Jajaran katalis negatif ini mengimpit pergerakan harga CPO. Diprediksi penurunan akan terus berlanjut selama belum ada perubahan katalis di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News