kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Kepala Riset Praus Capital terhadap jatuhnya IHSG 6,58% hari ini


Senin, 09 Maret 2020 / 23:03 WIB
Kata Kepala Riset Praus Capital terhadap jatuhnya IHSG 6,58% hari ini
ILUSTRASI. Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/3/2020). Hanya bertahan di zona hijau sesaat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun 17 poin atau 0,31% ke 5.632 pasca adanya 2 WNI yang terkena


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam pada perdagangan, Senin (9/3). IHSG melemah hingga 6,58% atau 361.731 poin ke level 5.136,80.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Praus Capital melihat IHSG yang memerah hari ini masih dipicu oleh sentimen corona atau COVID-19 yang mulai memberikan dampak terhadap ekonomi global.

Selama COVID-19 belum selesai, IHSG masih berpotensi untuk tertekan. Hingga akhir kuartal I 2020 Alfred memprediksi level support IHSG berada pada 4.690 jika IHSG menembus 5.000. Sementara itu level resistennya berada di 5.280 hingga 5.570

Ke depan, lanjut Alfred, belum ada sentimen positif yang mampu menahan koreksi IHSG. Menurut Alfred, berbagai stimulus masih belum bisa mendongkrak IHSG selama COVID-19 belum tuntas.

Baca Juga: Bursa saham AS rontok, Donald Trump salahkan Arab Saudi dan Rusia

"Beda ketika virusnya sudah tuntas, tinggal bicara masalah impact-nya terhadap ekonomi, ketika ada stimulus maka akan berdampak positif," kata Alfred ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (9/3).

Ia mencontohkan, ketika pasar diberi stimulus berupa pemotongan suku bunga oleh The Fed  hingga 50 bps minggu lalu, pengaruhnya hanya sesaat.

Di tengah IHSG yang tertekan, investor perlu menyadarai bahwa saham akan sulit menguat dalam waktu dekat. Sehingga, strategi yang perlu investor terapkan jika tetap melakukan pembelian saham adalah investasi jangka panjang. Asal tahu saja, harga saham yang menurun turun sesungguhnya menarik untuk dibeli.

Adapun saham-saham yang menurut Alfred menarik untuk saat ini adalah saham blue chips seperti BBRI untuk sektor perbankan, TLKM untuk sektor telekomunikasi, dan INDF untuk sektor barang konsumer. Untuk saham yang harus dihindari adalah saham-saham lapis dua dan lapis tiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×