Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah kembali mengambil peluang atas pelemahan dollar Amerika Serikat (AS). Mengacu data Bloomberg, Selasa (20/9) di pasar spot Rp 13.145 per dollar AS atau menguat 0,05% dari sebelumnya Rp 13.152 per dollar AS
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova mengatakan, fluktuasi rupiah bergerak di kisaran sempit menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), sebagian investor yang optimistis bank sentral AS belum menaikkan suku bunga membuat rupiah terapresiasi meski terbatas.
"Peluang The Fed menaikkan suku bunga masih belum pasti, namun jika melihat data yang dirilis terutama data tenaga kerja yang masih melambat, ada potensi bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya," katanya dikutip dari Antara.
Dari dalam negeri, lanjut dia, investor juga sedang menanti arah kebijakan Bank Indonesia. Sedianya BI juga akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2016.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa investor saat ini masih hati-hati dengan dollar AS menjelang pertemuan kebijakan bank sentral AS dalam FOMC. "Belum adanya kepastian dapat membuat sentimen terhadap dollar AS masih rapuh," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News