/2016/10/07/991160523.jpg "Kata analis atas nasib rupiah hari ini")
Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah mampu mendulang sedikit penguatan pada penutupan pasar Rabu (26/10). Analis melihat, data ekonomi AS yang dirilis pada Selasa (25/10) malam menjadi penyebabnya.
Mengutip Bloomberg, rupiah pada pasar spot dicatat menguat tipis sebesar 0,01% ke level Rp 13,004 per dollar AS setelah pada hari sebelumnya ditutup di Rp 13.005 per dollar AS. Sedangkan pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah membaik sebesar 0,19% ke level Rp 12.997 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan bahwa penguatan rupiah memang ditopang oleh rilis data kepercayaan diri konsumen AS oleh The Conference Board Inc. yang memang di bawah ekspektasi publik.
Para analis memperkirakan nilai kepercayaan diri konsumen AS pada bulan Oktober bernilai 101,5, tapi data yang dikeluarkan justru memperlihatkan nilai sebesar 98,6. "Oleh sebab itu rupiah mampu dibuka di bawah Rp 13.000 per dollar AS pada pagi harinya," kata dia.
Meskipun ada sedikit pelemahan dari AS, Josua melihat laju rupiah tertahan oleh harga komoditas yang mulai menurun. "Komoditas seperti minyak ikut mempengaruhi, terlihat, mata uang komoditas lain seperti ringgit Malaysia juga melemah," ucap Josua.
Ke depan, Josua mengajak kita untuk menunggu data PDB negeri Paman Sam yang akan dirilis pada Jumat (28/10) oleh Biro Analisa Ekonomi. Jika data yang keluar mampu mengerek indeks dollar, siap-siap saja rupiah akan terus tertekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
