Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Harga minyak mentah jatuh setelah kebangkitan virus corona secara global yang akhirnya meredupkan prospek pemulihan permintaan bahan bakar.
Mengutip Reuters, Jumat (3/7) pukul 10.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman September 2020 turun 29 sen, atau 0,7%, ke US$ 42,85 per barel.
Serupa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Agustus 2020 turun 31 sen, atau 0,8% menjadi US$ 40,34 per barel.
Harga kedua tolok ukur naik lebih dari 2% pada hari Kamis, didukung oleh data pekerjaan Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari yang diperkirakan. Selain itu, penurunan persediaan minyak mentah AS turut menopang harga. Di pekan ini, harga minyak Brent sudah melesat 4,3% dan WTI naik 4,7%.
Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis, dibayangi kenaikan jumlah kasus baru virus corona
Namun, peningkatan dalam kasus harian virus corona secara global dan di Amerika Serikat akhirnya menekan harga. Asal tahu saja, kasus Covid-19 baru di Negeri Paman Sam naik lebih dari 50.000 pada hari Kamis. Menurut perhitungan Reuters, ini adalah rekor untuk hari ketiga berturut-turut.
"Pasar menjadi semakin percaya diri bahwa pelonggaran pembatasan perjalanan dan bisnis akan meningkatkan permintaan minyak mentah, tetapi kemajuan pandemi mengancam akan menggagalkan pemulihan ini," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.
"Pemulihan permintaan bensin akan meningkat hingga ekonomi AS membaik," katanya.
Permintaan bensin akan diawasi dengan ketat ketika AS memasuki liburan akhir pekan 4 Juli karena banyak orang Amerika diharapkan untuk memulai.
Stok bensin AS naik 1,2 juta barel dalam seminggu hingga 26 Juni, menurut data dari Administrasi Informasi Energi yang dirilis pada hari Rabu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
