kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Subprime Seret IHSG Menuju 1.700


Senin, 15 September 2008 / 23:09 WIB
Kasus Subprime Seret IHSG Menuju 1.700


Reporter: Yuwono Triatmodjo,Dyah Megasari,Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test

JAKARTA. Pasar finansial dunia kembali gempar. Sejumlah indeks negara adikuasa kembali terpuruk. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Amerika Serikat (AS) terkoreksi 2,58% ke 11.129,37 hingga pukul 22.46 WIB. Adapun DJ Euro Stoxx 600 Pr di Eropa melemah 3,54% menjadi 270,48.

Membaranya bursa dunia ini tak lepas dari kasus subprime mortgage yang meledak setahun lalu. Kredit perumahan kelas kambing itu mengakibatkan bank sekelas Lehman Brothers bangkrut. Bahkan, kepailitan Lehman Brothers pun masih menyisakan utang sebesar US$ 613 miliar.

Sementara raksasa lembaga keuangan lainnya, Merrill Lynch & Co diambil alih oleh Bank Of America Corp (BOA) seharga US$ 50 miliar. "Kebangkrutan Lehman menunjukkan kondisi AS sebenarnya. Semakin cepat bank mengaku semakin baik buat AS," kata Goei Siauw Hong, Pengamat Pasar Modal

Celakanya, borok AS itu mengakibatkan Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk. Senin (15/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tersungkur 4,70% menjadi 1.719,25.  Buruknya kondisi sampai membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Bank Indonesia (BI) harus menggelar pertemuan dengan sejumlah Manajer Investasi (MI) dan analis pasar modal untuk memberikan keterangan mengenai fundamental Indonesia. "Pemerintah dan BI meminta agar pasar tidak panik," kata Ani.

Poltak Hotradero, Kepala Riset Recapital Securities mengamini hal itu. "Meski indeks jeblok, fundamental ekonomi Indonesia masih bagus," ujarnya. Meskipun tak mengalami resesi, Poltak tak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal melambat.

Sementara, menurut Goei BEI akan terpuruk hingga 50% dari rekor tertingginya ketika memasuki masa lesu (bearish). "Fakta ini sudah dibuktikan sejak tahun 1990 lalu," katanya. Selanjutnya, BEI akan memasuki masa mendatar selama empat hingga enam bulan. "Barulah IHSG bakal kembali pulih," kata Goei. Dia pun menyarankan agar investor mengurangi transaksi dengan fasilitas marujin. "Ini akan memperburuk keadaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×