Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat di Indonesia menahan penguatan rupiah atas dollar AS. Kamis (3/12), peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 mencetak rekor dengan bertambah 8.369 orang.
Di pasar spot, kurs rupiah melemah 0,11% ke Rp 14.140 per dollar AS pada penutupan perdagangan, Kamis (3/12).
Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, seharusnya rupiah mendapat sentimen positif dari inflasi bulan November dan data PMI manufaktur AS yang lebih rendah.
Baca Juga: IHSG naik tipis 0,15% pada perdagangan Kamis (3/12), sebulan melesat 10,7%
Di saat yang sama, vaksin Pfizer sudah mendapat restu edar dari lembaga kesehatan juga harusnya menyokong penguatan rupiah. Namun, penguatan rupiah masih tertahan karena pelaku pasar khawatir jumlah pasien Covid-19 yang terus naik di Indonesia.
"Peningkatan kasus harian Covid-19 di Indonesia terus meningkat, berbeda dengan negara lain yang mulai berkurang dan stabil," kata Fikri, Kamis (3/12).
Sementara, analis HFX Berjangka Ady Pangestu mengamati, transaksi rupiah sepekan ini cenderung terbatas atau hanya berkisar 200 poin. Pelemahan rupiah pada Kamis (3/12), kata Ady, tidak signifikan karena aliran dana masih mengalir masuk ke pasar saham dan obligasi.
Untuk Jumat (4/12), Ady memproyeksikan rentang rupiah berada di Rp 14.100 per dollar AS-Rp 14.200 per dollar AS. Sementara, Fikri memperkirakan, rentang rupiah akan berada di Rp 14.075 per dollar AS-Rp 14.275 per dollar AS.
Selanjutnya: Loyo, rupiah spot ditutup melemah ke RP 14.140 per dolar AS pada hari ini (3/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News