Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah diprediksi bakal melemah pada perdagangan Kamis (13/8). Sentimen domestik seperti penanganan terhadap kasus Covid-19 yang dirasa kurang serius memberikan tekanan pada pergerakan rupiah ke depan.
Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Rabu (12/8) kurs rupiah tercatat melemah 0,55% ke Rp 14.760 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor, rupiah ditutup koreksi 49 poin atau 0,33% ke level Rp 14.777 per dolar AS dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 14.728 per dolar AS.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan, pelemahan kali ini lantaran pasar memandang penanganan pandemi belum dilakukan secara serius. Hal ini tercermin dari angka kasus positif yang tembus hingga 129.000 orang.
Baca Juga: Kurs rupiah berpotensi melemah lagi pada Kamis (13/8)
"Angka ini tentu memberikan efek psikologis ke market dan konsumen. Risiko di pasar juga menjadi lebih tinggi, terlebih belum diketahui pasti kapan vaksin ditemukan," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (12/8).
Kalaupun vaksin ditemukan, Bhima menilai akan membutuhkan waktu untuk diproduksi secara massal.
Adapun dari sisi eksternal terjadi pembalikan arah pada indeks dolar. Hal ini terlihat dari kenaikan indeks dolar AS di level 93,8 atau menguat sekitar 0,83% dalam sepekan terakhir. Investor yang sebelumnya melakukan aksi jual dolar AS kembali mendorong indeks dolar.
Baca Juga: Rupiah spot melemah 0,54% ke Rp 14.760 per dolar AS pada Rabu (12/8)
"Ada perburuan aset aman, salah satunya mengincar instrumen US Treasury bond pascapenerbitan stimulus jumbo dari pemerintah AS," kata Bhima.
Untuk itu, pada perdagangan Kamis (13/8) nilai tukar rupiah diperkirakan melanjutkan pelemahannya di kisaran Rp 14.780 per dolar AS hingga Rp 14.850 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News