kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kapan laporan keuangan bawa IHSG stabil di atas 6.000?


Selasa, 24 Juli 2018 / 19:49 WIB
Kapan laporan keuangan bawa IHSG stabil di atas 6.000?
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu sentimen yang ditunggu oleh investor saat ini adalah sentimen laporan keuangan pada semester I-2018. Analis menilai, sentimen laporan keuangan saat ini cukup memenuhi ekspektasi investor, sehingga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tiga hari terakhir mendarat di zona hijau.

"Rata-rata sudah sesuai dengan ekspektasi dengan laba cukup solid sehingga hal tersebut membuat indeks terlihat murah," kata Yosua Zisokhi, Senior Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Selasa (24/7).

Yosua mengatakan, musim laporan keuangan ini menjadi sentimen utama yang ditunggu oleh Investor di bulan Juli 2018 ini. Sentimen laporan keuangan ini diyakini bisa mendorong indeks hingga memasuki level psikologis di angka 6.000 hingga akhir bulan ini.

Di tengah sentimen ketidakpastian yang cukup besar secara eksternal, laporan keuangan menjadi sentimen yang ditunggu oleh para investor untuk melihat fundamental dari perusahaan, apalagi investor asing sudah banyak keluar dari bursa saat ini.

Namun demikian, sentimen laporan keuangan ini dinilai hanya akan menjadi sentimen sementara bagi indeks, karena kemungkinan di bulan Agustus yang akan datang, indeks akan kembali masuk ke area konsolidasi dan baru akan kembali mendapat sentimen positif di bulan November yang akan datang.

Yosua menargetkan, hingga akhir tahun yang akan datang indeks akan berada di level 6.300. Beberapa sektor masih bisa dipertimbangkan untuk dibeli seperti infrastruktur dan konstruksi. Sektor batubara dan pertambangan juga memperoleh keuntungan dengan semakin melemahnya nilai tukar rupiah.

Target 6.500

Kiswoyo Adi Joe, analis Narada Asset Management juga senada. "Kami meyakini laporan keuangan yang sesuai dengan ekspektasi membuat indeks berada di zona hijau," kata Kiswoyo, Selasa (24/7). Laporan keuangan sektor perbankan, misalnya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang memperlihatkan kinerja positif menjadi salah satu penyetir kenaikan sahamnya.

Nah, jika saham-saham perbankan terus mencatatkan kenaikan, sangat mungkin indeks kembali ke level 6.000. Ia memprediksi indeks akan menyetntuh angka psikologisnya di 6.000 pada pekan ini.

Hingga akhir tahun yang akan datang, ia memprediksi indeks akan bisa berada di level 6.500. Kiswoyo mengatakan jika beberapa saham bluechip yang sudah ada di level bottom masih bisa dikoleksi seperti saham ASII, TLKM, dan juga UNVR.

Tak capai 7.000

Kepala Riset Ekuator Swarna Sekuritas David N Sutyanto mengungkapkan, rilis laporan keuangan emiten di semester I-2018 sudah bergerak sesuai harapan. Meskipun dilihat dari sisi makroekonomi masih sangat jauh.

"Cukup on track (hasil laporan keuangan). Namun dari sisi nilai tukar rupiah dan suku bunga acuan masih jauh sekali, atau tidak sesuai harapan," kata David kepada Kontan, Selasa (23/7).

Meskipun begitu, dia masih optimistis terhadap prospek IHSG hingga akhir tahun dan masih mempertahankan targetnya di level 6.600. Meskipun, Ekuator Swarna Sekuritas sebelumnya sempat memangkas target IHSG dari 7.000 di awal tahun menjadi 6.600.

"Mungkin awal Agustus, harusnya laporan keuangan bisa bawa IHSG ke level 6.000 lagi. Tapi kalau sampai level 6.500 rasanya masih sulit," jelasnya.

Menurutnya, target IHSG akhir tahun 6.600 tidak bisa dicapai hanya dengan mengandalkan rilis laporan keuangan yang positif. Butuh sentimen ekstra untuk bisa menembus level resistance awal yakni 6.500.

"Kuncinya ada di nilai tukar, ketika dolar mereda maka rupiah akan membaik. Saat itu, ada harapan IHSG mencapai 6.600," ungkapnya.

David juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan menunggu perkembangan pasar hingga kuartal III-2018, untuk memastikan target IHSG di akhir tahun. "Kita belum tahu kapan momentum 6.600 itu bisa dicapai, tunggu hingga kuartal III-2018 nanti," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×