kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapal tanker Iran diserang, harga minyak masih berpotensi naik pekan depan


Jumat, 11 Oktober 2019 / 20:28 WIB
Kapal tanker Iran diserang, harga minyak masih berpotensi naik pekan depan
ILUSTRASI. Kapal tanker Iran diserang, harga minyak masih berpotensi naik pekan depan


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dampak serangan kapal tanker minyak milik Iran memicu kenaikan harga minyak mentah dunia. Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Jumat (11/10) pukul 19:04 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November di New York Mercantile Exchange (Nymex) tercatat menguat 1,48% ke level US$ 54,34 per barel.

Analis HFX Internasional Berjangka Ady Phangestu menilai, aksi penyerangan tanker milik Iran yang terjadi Jumat (11/10), dianggap sebagai bagian muatan politis untuk menaikkan harga minyak mentah dunia. Sebab, beberapa waktu terakhir harga minyak global kian mendekati level psikologis support yakni US$ 50 per barel.

"Terlihat setelah penyerangan, harga minyak naik walau tidak signifikan. Level US$ 54 per barel hingga US$ 50 per barel masih akan menjadi support terdekat saat ini," jelas Ady kepada Kontan.co.id, Jumat (11/10).

Baca Juga: Kapal tanker minyak Iran diduga terkena serangan rudal

Meski begitu, Ady menebak, kenaikan harga minyak yang terjadi saat ini kemungkinan berlanjut di pekan depan. Untuk selanjutnya kenaikan harga minyak akan sedikit terbatas mengingat suplai minyak di Amerika Serikat (AS) masih surplus.

Secara teknikal, harga berpotensi cukup kuat untuk melanjutkan kenaikan. Terlebih jika level resistance US$ 55,50 per barel berhasil di tembus sebagaimana tercermin dari moving average (MA)200. Sedangkan untuk indikator stochastice terlihat sedikit overbought dengan kecenderungan naik.

Adapun untuk indikator MACD masih di level atas 0 yang mengindikasikan beli. Sedangkan sentimen positif ditunjukkan RSI yang berada di level 50. Alhasil, Ady merekomendasikan investor untuk buy dengan target harga akhir tahun di kisaran US$ 55 per barel hingga US$ 57 per barel.

Ke depannya, sentimen yang bakal mempengaruhi pergerakan harga minyak global khususnya di pekan depan yakni menanti laporan suplai minyak Amerika.

Baca Juga: Tegang lagi, kawasan Teluk sudah memanas sejak bulan Mei

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×