kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Kantongi Utang CIC, BUMI Harus Pasok Batubara ke China 10 Tahun


Rabu, 30 September 2009 / 06:30 WIB
Kantongi Utang CIC, BUMI Harus Pasok Batubara ke China 10 Tahun


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Tidak ada makan siang gratis. Begitu pula dengan utang senilai US$ 1,9 miliar dari China Investment Corporation (CIC) kepada PT Bumi resources Tbk (BUMI). Menurut kabar yang sampai ke KONTAN, BUMI harus memasok batubara ke China hingga 10 tahun ke depan, sebagai kompensasi atas kucuran utang bernilai setara Rp 19 triliun itu (kurs Rp 10.000 per dolar AS).

Sumber KONTAN yang mengetahui transaksi itu membisikkan, kompensasi itu merupakan permintaan dari Pemerintah China. Negeri Panda ini ingin mengamankan pasokan batubara bagi industri serta pembangkit tenaga listrik mereka.

Kata si sumber itu, permintaan penjualan batubara ke China itu merupakan bagian penting dari pemberian pinjaman perusahaan investasi milik Pemerintah China tersebut. "Kesepakatan itu berlaku sejak perjanjian pemberian pinjaman mereka teken," ujarnya, kemarin (29/9).

Namun, belum jelas benar apakah ada kesepakatan khusus mengenai harga penjualan dan berapa banyak jumlah batubara yang dipesan pihak China. Sepengetahuan sumber tersebut, harga jual batubara ke China akan tetap menggunakan patokan harga batubara di pasar.

Sudah pasok sembilan juta ton

Senior Vice President Hubungan Investor BUMI Dileep Srivastava membantah ada keharusan bagi BUMI untuk memasok batubara ke China selama 10 tahun ke depan, agar memperoleh utang dari CIC itu.

Namun Dileep mengakui bahwa kesepakatan utang dengan CIC tersebut membuka peluang lebih besar kepada BUMI untuk memasok batubara ke pembangkit listrik di China. Dia menjelaskan, sepanjang tahun 2009 ini, BUMI telah mendapat pesanan batubara dari China sebanyak 9 juta ton.

Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman mengungkapkan, Pemerintah China saat ini memang sedang haus batubara. Negara ini tercatat sangat getol berinvestasi di bidang pertambangan batubara dan energi di berbagai negara untuk mengamankan cadangan batubara. Maklum, kebutuhan batubara di negara itu terus meningkat setiap tahun.

Perkiraan Norico, tahun ini, China membutuhkan 280 juta ton batubara. Setahun sebelumnya, kebutuhan batubara domestik China masih sekitar 200 juta ton. Nah, mulai tahun 2012 dan seterusnya, Norico memprediksi, China akan membutuhkan batubara sekitar 400 juta ton per tahun.

Bisa jadi, peningkatan kebutuhan batubara inilah yang mendorong China meminta jaminan pasokan batubara dari BUMI. Sebab, BUMI adalah produsen batubara terbesar di Asia Tenggara. Anggota The Seven Brothers ini memiliki cadangan batubara terbukti 5 miliar ton. Sedangkan produksi batubara BUMI tahun ini kemungkinan mencapai 60 juta ton. "Tiga tahun lagi, produksi batubara BUMI bisa mencapai 100 juta ton," kata Norico.

Ia menduga, batubara yang akan mereka pasok ke China bisa mencapai 20 juta-30 juta ton per tahun. "Selama harganya mengikuti harga pasar, tidak akan merugikan BUMI," kata Norico.

Sekadar berkilas balik, pada 18 September 2009, Country Forest Limited, anak usaha BUMI, meneken perjanjian utang senilai US$ 1,9 miliar dengan CIC. BUMI akan memanfaatkan utang tersebut untuk melunasi utang lama, serta melunasi biaya akuisisi tiga perusahaan tambang batubara senilai Rp 6,2 triliun.

Pinjaman itu terbagi dalam tiga waktu jatuh tempo, mulai empat tahun, lima tahun, dan enam tahun. Adapun bunga utang tersebut sebesar 12% per tahun.

Pada penutupan bursa kemarin, saham BUMI naik 0,79% dan berakhir menjadi Rp 3.200 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×