kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalbe Farma targetkan pabrik Mixagrip di Myanmar mulai aktif komersial tahun 2022


Selasa, 20 Agustus 2019 / 17:32 WIB
Kalbe Farma targetkan pabrik Mixagrip di Myanmar mulai aktif komersial tahun 2022
ILUSTRASI. Kalbe Farma


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) targetkan pabrik Mixagrip di Myanmar dapat aktif komersil di 2022.

Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan KLBF Bernadus Karmin Winata menjelaskan pembangunan pabrik di Myanmar  sudah di lakukan pada awal tahun ini dengan harapan konstruksi akan selesai di akhir tahun ini.

“Tapi untuk menuju komersial biasanya untuk pabrik obat-obatan masih perlu waktu untuk perizinan Badan POM Myanmar selama dua sampai tiga tahun,” jelasnya saat Konferensi Pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (20/8).

Bernadus memproyeksikan pabrik KLBF di Myanmar kemungkinan akan aktif operasi komersial paling lama dua sampai tiga tahun atau 2022 mendatang setelah perizianan BPOM dengan Myanmar selesai.   

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) telah serap capex sebesar Rp 912 miliar di semester I-2019

Bernadus menyatakan investasi pabrik Mixagrip di Myanmar sebesar Rp 250- Rp 300 miliar. Pengeluaran sudah dimulai pada awal tahun ini.

Kendati demikian untuk jumlah kapasitas produksi pabrik Bernadus tidak menjelaskan lebih lanjut, tapi yang pastinya Bernadus bilang dapat memenuhi distribusi kebutuhan ekspor 6-7 tahun mendatang.

Distribusi pabrik baru di Myanmar ini ke Myanmar, Kawasan Asean lain, bahkan bisa juga ke Afrika.

Bernadus bilang jika pabrik di Myanmar dapat aktif beroperasi komersil, dapat meningkatkan penjualan ekspor KLBF.

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) targetkan tahun 2022 bisa pasarkan produk obat biologi

Tambahan informasi, pada semester I 2019 di saat emiten farmasi lainnya dapat mengerek penjualan ekspor, KLBF justru membukukan penurunan penjualannya ke luar negeri. Melansir laporan keuangannya di semester I 2019 ekspor KLBF turun 1,82% dari sebelumnya Rp 576,16 miliar pada semester I 2018 menjadi Rp 565,7 miliar.

Nantinya setelah pabrik di Myanmar ini selesai dan bisa aktif beroperasi secara komersial, Bernadus memproyeksikan dapat meningkatkan ekspornya yang saat ini baru 5% dari total pendapatan konsolidasi. Pada lima tahun ke depan KLBF menargetkan KLBF bisa meningkatkan penjualan ekspornya hingga dapat berkontribusi 10% dari pendapatan perusahaan. 

Sebagai tambahan informasi, pabrik lainnya yang masih proses di Cikarang Pulogadung. Bernadus menargetkan pabrik ini dapat operasi komersial diproyeksikan dua sampai tiga tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×