Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Melemahnya kontribusi pendapatan dari lini bisnis distribusi membuat PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) harus merivisi target pendapatan di tahun ini. Vidjongtius, Direktur dan Sekretaris Perusahaan KLBF mengatakan, pendapatan Kalbe tahun ini tadinya ditargetkan tumbuh 14%-16% dibandingkan tahun lalu. Kini target itu dipangkas menjadi 11%-13% atau menjadi sebesar Rp 17,76 triliun hingga Rp 18 triliun.
Laba bersih per saham juga diperkirakan hanya tumbuh 11%-13% dari target sebelumnya 15%-17% menjadi Rp 45,51 per saham hingga Rp 46,33 per saham. "Namun target margin laba usaha tetap pada kisaran 16% hingga 17%," ujar Vidjongtius di Jakarta, Jumat (8/8).
Pemangkasan target pendapatan ini lantaran penjualan produk non-Kalbe lebih rendah dari harapan. Apalagi, kontribusi dari lini distribusi produk non-Kalbe ini cukup besar, mencapai 32% dari total pendapatan KLBF. Lini bisnis ini hanya tumbuh 4,1% year on year (yoy) di Semester I-2014. Padahal, pendapatan dari lini bisnis lainnya cukup tinggi.
Misalnya saja, pertumbuhan dari bisnis obat resep mencapai 12,6% yoy, produk kesehatan 18,8% yoy, dan produk nutrisi
22% yoy. Secara keseluruhan, pada paruh pertama tahun ini KLBF membukukan pendapatan sebesar Rp 8,3 triliun atau naik 12,9% yoy. Sementara laba bersihnya tumbuh 7,7% dibandingkan Semester I-2013 menjadi Rp 992,9 miliar.
"Kami tidak bisa mengantisipasi perlambatan penjualan dari produk non-Kalbe. Karena di lini bisnis ini, KLBF hanya sebagai distributor saja. Perlambatan penjualan itu berasal dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan kami," imbuhnya. Tekanan di margin laba juga berasal dari depresiasi rupiah yang mengakibatkan lonjakan beban bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News