Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) meraih kinerja yang positif sepanjang kuartal pertama tahun ini. Penjualan bersih KLBF mencapai Rp 6,01 triliun pada kuartal pertama tahun 2021. Penjualan tersebut naik 3,8% jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun lalu Rp 5,79 triliun.
Namun, pertumbuhan penjualan Kalbe di kuartal pertama tahun ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 8% pada kuartal pertama tahun 2020 akibat dari pandemi Covid-19 yang mulai berpengaruh terhadap penjualan Kalbe sejak bulan April tahun 2020.
Di saat yang sama Kalbe Farma mengantongi laba bersih Rp 716 miliar di kuartal pertama di tahun 2021. Laba bersih ini naik 7,1% dibandingkan Rp 669 miliar di periode yang sama tahun 2020.
Direktur Utama Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, secara keseluruhan kinerja pada kuartal pertama tahun ini sejalan dengan proyeksi. “Realisasi kinerja pada kuartal peratam ini sesuai dengan rencana budget kami yang recovery-nya bertahap,” ujar Vidjongtius pada Kontan, Senin (3/5).
Baca Juga: Pendapatan dan laba kuartal I naik, begini target kinerja Kalbe Farma (KLBF)
Dia memproyeksi kinerja penjualan pada tahun ini bisa tumbuh 5% hingga 6% pada 2021. Vidjongtius berharap perusahaan ini bisa mencapai tersebut dan dapat mencapai kinerja lebih baik lagi pada kuartal-kuartal selanjutnya.
Menurut dia, pertumbuhan ini akan didukung oleh semua divisi dari farma, produk konsumer, produk nutrisi, dan distribusi. Guna menjaga pertumbuhan penjualan, Kalbe Farma berusaha melakukan inovasi melalui penyediaan layanan dan produk yang lebih terjangkau yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. “Kalbe juga akan meneruskan fokus di produk bioteknologi dan platform digital serta pengembangan produk baru untuk Covid-19,” tambahnya.
Sebagai informasi, emiten farmasi ini beradaptasi dengan mengeluarkan produk kesehatan seperti herbal, suplemen, vitamin dan obat-obatan dan layanan test serta diagnostik yang berhubungan dengan pandemi Covid-19. KLBF juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Melalui PT Kalbe Genexine Biologics, emiten ini melanjutkan inovasi dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk Novel di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah. Kalbe Farma berkomitmen bakal terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19. Rencananya uji klinis akan dilakukan di kuartal kedua tahun 2021 dan akan dipasarkan di kuartal keempat tahun ini.
Baca Juga: Laba bersih Kalbe Farma (KLBF) naik 7,1% di kuartal pertama 2021
Dalam catatan Kontan, Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih sebesar 11,7% dari Rp 1,80 triliun menjadi Rp 2,01 triliun di kuartal pertama tahun 2021. Divisi ini menyumbang 33,4% terhadap total penjualan bersih Kalbe.
Divisi Produk Kesehatan meraih peningkatan penjualan sebesar 2,7% menjadi Rp 1,02 triliun dengan kontribusi sebesar 17,0% terhadap total penjualan. Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp 1,59 triliun, turun 1% secara tahunan dan menyumbang 26,4% dari total penjualan bersih Kalbe.
Sedangkan Divisi Obat Resep membukukan penurunan penjualan sebesar 0,1% menjadi Rp 1,4 triliun. Divisi Obat Resep menyumbang 23,2% dari total penjualan bersih Kalbe di kuartal pertama tahun 2021.
Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) sudah mulai distribusi vaksin Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News